Petugas TRC BPBD Tabanan melakukan evakuasi pohon tumbang. (BP/bit) 

TABANAN, BALIPPOST.com – Petugas tim reaksi cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan dalam beberapa hari terakhir terus disibukkan dengan kegiatan penanganan bencana yang terjadi disejumlah wilayah. Jika sebelumnya ‘dikepung’ dengan penanganan bencana longsor yang terjadi hampir di tiap kecamatan di Kabupaten Tabanan, Rabu (23/1) mereka kembali melalukan penanganan pohon tumbang di wilayah Baturiti dan Tabanan.

Dari data BPBD Tabanan, setidaknya ada empat kejadian pohon tumbang yang terjadi Selasa (22/1) malam. Seperti dua kejadian pohon tumbang di banjar Bongli, desa Bongli, kecamatan Baturiti. Pohon jenis lamtoro dan pohon bambu tumbang sekitar pukul 20.00 wita. Bahkan sempat menutup badan jalan.  Serta pohon beringin di banjar Gunung kangin desa bangli, Baturiti mengenai pelinggih pura dalem desa setempat. Pohon tumbang juga terjadi di wilayah banjar Abianlalang, desa Wanasari, kecamatan Tabanan sekitar pukul 12 malam. Pohon jenis teep yang mengenai rumah salah seorang warga asal Singaraja bernama Made Rudita Wijaya.

Baca juga:  Pohon Timpa Rumah Warga, Pura hingga Taman

Kasi Logistik dan Kedarutan BPBD Tabanan I Putu Trisna Widiatmika saat dikonfirmasi mengatakan, untuk ketiga kejadian pohon tumbang tersebut, usai mendapatkan laporan dari warga, petugas TRC sudah langsung ke lokasi guna melakukan penanganan lebih lanjut. Hanya saja karena keterbatasan personel dan alat yang dimiliki, proses evakuasi memang dilakukan bertahap. “Ketiga lokasi sudah bisa ditangani secara cepat oleh petugas kami yang berjumlah 8 personil,” ucapnya.

Baca juga:  Pohon Kepuh Tumbang, Warga Terluka dan Bangunan Pelinggih Rusak

Dikatakannya, untuk kecamatan Baturiti memang masuk dalam daerah yang berpotensi longsor mengingat kondisi geografis diwilayah tersebut. Meski demikian juga tidak menutup kemungkinan daerah lain juga memliki potensi bencana masing-masing. Dan diharapkan masyarakat bisa lebih meningkatkan kesiapsiagaan jika seandainya terjadi bencana alam, untuk meminimalisir terjadinya korban jiwa. “Bencana alam tentu tidak bisa diprediksi, yang terpenting bagaimana masyarakat lebih berhati-hati dan meningkatkan kesiapsiagaan. Apalagi saat ini cuaca memang kurang baik,” ucapnya.

Baca juga:  Dua Proyek Vila di Kelating Diduga Tak Berizin

Seperti diketahui BPBD Tabanan telah melakukan pemetaan sejumlah daerah yang rawan bencana alam seperti tanah longsor dan pohon tumbang.

Dimana dari 10 Kecamatan di Kabupaten Tabanan, tiga kecamatan memiliki potensi rawan longsor dan angin kencang, yakni Kecamatan Pupuan, Penebel dan Baturiti. Karena ketiga wilayah tersebut dengan intensitas hujan lebat dan angin kencang. Ditambah lagi kondisi tanah yang labil dan banyaknya pohon tua. Namun, tak menutup kemungkinan juga daerah lain akan mengalami hal serupa. (puspawati/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *