BANYUWANGI, BALIPOST.com – Pelajar kurang mampu di Banyuwangi kembali dimanjakan. Tahun ini, Pemkab setempat kembali melanjutkan program untuk mendukung belajar para siswa kurang mampu. Salah satunya, pemberian uang saku dan uang transportasi. Nominalnya lumayan.
Siswa SMA/sederajat diberikan uang saku Rp 15.000 per hari. Jumlah ini masih ditambah uang transport Rp 5.000 per hari. Sedangkan siswa SMP/sederajat Rp 10.000 per hari, sementara siswa SD/sederajat Rp 5.000 per hari. “Ini semacam bantuan khusus untuk pelajar. Biar sekolahnya makin semangat. Untuk biaya pendidikan kan sudah dibiayai pemerintah, namun kadang pelajar terkendala transportasi dan uang saku. Sehingga muncullah program ini,” kata Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (24/1).
Ditambahkan Anas, program uang saku dan transportasi dikhususkan bagi pelajar dari empat kecamatan dengan partisipasi sekolah rendah. Menurutnya, di beberapa kecamatan lain sudah ada transportasi pelajar gratis. Bekerja sama dengan para pengemudi angkutan kota yang digarap Dinas Perhubungan.
Pihaknya berharap program ini bisa semakin mendorong para pelajar giat bersekolah. ”Uangnya untuk beli makanan di kantin saat jam istirahat, jadi antara pelajar dari keluarga kurang mampu dan mampu sama-sama bisa beli jajan. Tidak ada yang minder. Di kelas juga nyaman karena sudah makan saat jam istirahat,” papar Anas. Dengan kondisi ini, orang tua pelajar tidak perlu pusing memikirkan uang jajan anak-anaknya.
Anas mengatakan, pemberian uang saku dan transportasi diberikan secara langsung dalam satu tahap karena pertimbangan teknis. ”Kan tidak mungkin tiap hari keliling ke rumah-rumah pelajar untuk memberikan uang saku. Makanya diberikan dalam satu tahap, dihitung sekitar 308 hari dalam setahun. Diberikan lewat rekening bank, sekaligus untuk edukasi keuangan sejak dini,” imbuhnya.
Selain uang saku dan transportasi tiap hari, Pemkab kembali menggelontorkan dana program Tabungan Pelajar untuk 1.800 pelajar dari berbagai kecamatan. Tiap pelajar mendapat tabungan Rp1 juta. ”Uangnya bisa untuk beli sepatu atau sepeda angin,” pungkasnya. (Budi Wiriyanto/balipost)