Pengguna jalan melintasi Jembatan Tukadaya. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Usulan dua jalan short cut di Kecamatan Pekutatan guna mempercepat akses di jalan Denpasar-Gilimanuk merupakan salah satu solusi kemacetan jalan Denpasar-Gilimanuk. Namun, perlu waktu yang panjang hingga akhirnya nantinya short cut itu terwujud. Selain short cut, sat ini upaya untuk mempercepat akses jalan mulai dilakukan. Salah satunya melalui duplikasi jembatan.

Pada 2018 ini, duplikasi jembatan sudah dianggarkan dari Pemerintah Pusat untuk jembatan Tukadaya, Kecamatan Melaya. Jembatan di jalur jalan nasional itu rencananya akan dibuat kembar, sehingga selain beban tonase jembatan lebih ringan juga memperlancar arus kendaraan.

Baca juga:  Masyarakat Diminta Antisipasi Kemacetan saat Bali International Airshow 2024

PPK-03 Cekik-Batas Kota Negara-Tabanan, I Gede Agus Punarta, Selasa (22/1) mengungkapkan banyak solusi untuk mempercepat akses jalan. Selain short cut, pelebaran jalan hingga duplikasi jembatan. Untuk tahun ini di Jembrana, yang mendekati pelaksanaan adalah duplikasi jembatan. Lokasinya di jembatan Tukadaya dan memasuki tahap tender. “Yang paling dekat pelaksanaan duplikasi jembatan itu,” tandas Punarta.

Berkaca dari kejadian jembatan roboh di Dangintukadaya pada 2016 lalu, dilakukan upaya antisipasi. Mengingat hampir sebagian jembatan sudah berumur. Salah satunya adalah jembatan Tukadaya.

Baca juga:  Sepekan PKB Ke-44, Penonton Membludak Sebabkan Kemacetan dan Sampah

Kondisi jalur jembatan ini diakui sempit untuk ukuran kendaraan saat ini dan menikung. Sehingga jembatan tersebut diusulkan untuk dibuat kembar (duplikasi). Sehingga nantinya akan ada dua jembatan, masing-masing untuk perlintasan kendaraan dari Gilimanuk dan Denpasar.

Beban kendaraan yang melintas juga lebih ringan karena jalur sudah terbagi. “Jalurnya juga sempit dan payal sering rusak karena ditabrak. Ini juga untuk mempercepat arus kendaraan,” terang Punarta.

Baca juga:  Dishub Tambah Kantong Parkir Atasi Kemacetan

Sebelumnya, Bupati Jembrana I Putu Artha saat bertemu dengan Panitia Khusus (pansus) Ranperda RTRW Provinsi Bali mengusulkan dua short cut di Kecamatan Pekutatan yang sering menjadi pemicu kemacetan. Dengan adanya shortcut itu diharapkan bisa memperlancar arus lalu lintas Denpasar-Gilimanuk.

Menurut Bupati Artha, di jalan Denpasar-Gilimanuk penghubung Jembrana-Denpasar seringkali terjadi penumpukan arus, yang diakibatkan kendaraan bertonase besar yang kesulitan melewati tanjakan. Termasuk di dua lokasi yang diusulkan dibuat shortcut itu, Pangyangan dan Pekutatan (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *