GIANYAR, BALIPOST.com – Hujan deras yang disertai angin kencang pada Kamis (24/1) sore, dipastikan sudah memicu 26 titik bencana. Jumlah itu didominasi pohon tumbang dan bangunan roboh. Lokasi bencana merata di seluruh kecamatan. Sementara total kerugian dari bencana ini diprediksi mencapai Miliaran Rupiah.
Berdasarkan data rekapitulasi laporan bencana di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gianyar hingga Kamis malam sekitar pukul 23.00 wita, total tercatat ada 26 titik bencana. Jumlah itu didominasi bencana pohon tumbang sebanyak 21 titik, diikuti bangunan roboh sebanyak 4 lokasi dan satu lokasi banjir.
Jumlah ini dipastikan pula menambah deretan bencana alam yang terjadi sepanjang Januari 2019 ini, yakni menjadi total 87 titik bencana. Terdiri dari 69 pohon tumbang, 11 titik banjir, 6 titik tanah longsor dan 1 bencana lain-lain. ” Akibat hujan lebat disertai angin kencang Kamis kemarin, memang cukup didominasi bencana pohon tumbang,” ucap Kepala BPBD Gianyar AA Gde Oka Digjaya.
Agung Digjaya mengatakan hingga Jumat sore, pihaknya masih terjun ke lapangan melakukan evakuasi pohon tumbang. “Anggota masih ada melakukan evakuasi, karena Kamis sore hingga malam itu, tidak bisa kita ambil sekaligus, makanya dilanjutkan sejak Jumat pagi hingga sore, ” katanya.
Informasi dihimpun sejumlah pohon tumbang yang menimpa bangunan milik warga pada Kamis sore itu. Seperti pohon jati dengan tinggi 35 meter dan diameter 60 cm, tumbang menimpa rumah I Ketut Sukawa di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Selain menimpa satu bangunan rumah milik pria 58 tahun ini, pohon tersebut juga menimpa dua unit sepeda motor milik korban. Akibat kejadian ini kerugian yang dialami mencapai puluhan juta rupiah.
Sementara itu di Banjar Pengosekan, Desa Mas, Ubud pohon beringin tumbang menimpa merajan milik warga setempat. Tidak ada korban jiwa dari kejadian ini namun kerugian ditaksir mencapai Rp 700 juta. Tidak hanya itu pohon beringin yang menimpa pura juga terjadi di Desa Sayan, Kecamatan Ubud. Kerugian yang diakibatkan ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.
Pohon tumbang juga menimpa rumah I Wayan Silib, yang berlokasi di Desa Melinggih, Kecamatan Payangan. Diketahui saat kejadian pada Kamis sore sekitar pukul 17.00 wita keluarga korban ada di dalam rumah tersebut. Tiba-tiba saja terdengar suara kayu patah, dan benturan yang cukup keras, setelah dicek ternyata pohon beringin menimpa rumah korban.
Akibat kejadian tersebut sejumlah bangunan di rumah Wayan Silib mengalami kerusakan. Seperti bangunan balai daja, balai dauh dengan dapur, satu bangunan tugu karang dan satu buah jeneng. Total kerugian dari kejadian ini ditaksir mencapai Rp 300 juta.
Menurut keterangan I Ketut Tirta (45) bahwa pohon beringin tersebut merupakan milik Desa Pakraman setempat yang sudah berumur puluhan tahun. Sebelumnya pohon beringin tersebut sudah pernah dilakukan pemotongan, namun hanya ranting yang menjulur samping, sedangkan yang menjulang ke atas tidak dilakukan pemotongan, lantaran tingginya kurang lebih mencapai 20 Meter. ” Kemarin itu anginnya memang kencang sekali, hingga akhirnya beringin ini tumbang, ” katanya. (manik astajaya/balipost)