MANGUPURA, BALIPOST.com – Musim pancaroba dengan cuaca yang tidak menentu patut diwaspadai masyarakat. Sebab, penyakit demam berdarah akibat nyamuk Aedes aegypti mulai merebak.
Seperti yang terjadi di Kabupaten Badung. Warga di Gumi Keris inj mulai terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Lima orang warga bahkan tengah menjalani perawatan di RSUD Mangusada Kabupaten Badung di Kelurahan Kapal, Kecamatan Mengwi.
I Wayan Sandia, warga Banjar Jumpayah, Desa Mengwitani, Kecamatan Mengwi, yang dijumpai Jumat (25/1), mengatakan tengah menjalani masa pemulihan setelah dirawat akibat kasus DBD. kondisi kini sudah stabil. “Sudah baikan, tapi belum tahu kapan diperbolehkan pulang, tunggu hasil keputusan dokter,” ujar Dwi Asih Utami, penunggu pasien.
Menurutnya, lingkungan sekitar tempat tinggalnya tergolong bersih, sehingga tidak menyangka terserang DBD. Karena itu, pihak jumantik telah memeriksa ke rumah setelah orangtuanya terjangkit DBD.
Dirut RSUD Mangusada dr. Nyoman Gunarta, tak menampik sepanjang tahun Januari 2019, rumah sakit merawat lumayan banyak pasien DBD. Setidaknya tercatat sebanyak 46 pasien DBD yang dirawat. “Ada lima pasien yang masih menjalani perawatan secara intensif. Sudah ada pasien yang pulang juga karena membaik,” ungkapnya.
Pria asal Desa Sibang Gede, Kecamatan Abiansemal yang didampingi Kepala Bidang Pelayanan dr. I Made Nurija, M.Kes., menjelaskan kondisi pasien DBD secara umun telah membaik. Beberapa hari menjalani perawatan pasien pun dalam kondisi stabil. “Pasien (DBD) yang kami rawat di IGD tinggal menunggu kamar untuk menjalani perawatan,” ucapnya.
Seperti diketahui, bulan Januari, Februari hingga Maret merupakan periodisasi merebaknya kasus DBD. Kendati sejauh ini tidak ada lonjakan berarti.
Bila dibandingkan dengan Januari 2018 dan Januari 2019 hampir mirip. Tahun lalu total sampai akhir bulan Januari 46 kasus, di tahun ini sampai 25 Januari juga ada 46 kasus. “Kalau kita lihat jumlah kasus sampai hari ini tidak ada lonjakan kasus. Kita tidak tahu lima hari kedepan apa ada tambahan atau tidak. Namun, secara statistik belum ada lonjakan,” ucapnya.
Dia menyebutkan, untuk periode awal tahun ini biasanya penyakit DBD memang banyak muncul. “Tapi sudah kita antisipasi, karena kita memang prediksi awal tahun banyak kasus DBD, sehingga sejauh ini masih bisa kita atasi,” tegasnya.
Melihat kondisi itu, masyarakat dihimbau untuk pencegahan dengan cara menjaga lingkungan tetap bersih. Sebab jika hanya melakukan fogging haya membasmi nyamuk dewasa, sedangkan jentiknya masih bisa berkembang biak. Kemudian, antisipasi dengan pola makan, Makanan yang sehat itu tidak harus mahal. (Parwata/balipost)