AMLAPURA, BALIPOST.com – Persoalan sampah menjadi musuh masyarakat khususnya sampah plastik. Tak kecuali Desa Besakih, Rendang Karangasem.
Guna memerangi sampah plastik yang dapat mencemari lingkungan di kawasan objek wisata Pura Agung Besakih, truna-truni Besakih membuat sebuah kegiatan yang diberi nama kegiatan ketog semprong ngedasin Besakih.
Ketua Panitia Ketog Semprong Ngedasin Besakih, I Wayan Suartika, Sabtu (26/1) mengungkapkan, kalau kegiatan Ketog Semprong Ngedasin Besakih ini baru mulai dibentuk pada 1 Januari 2019. Kata dia, ide awal dari pembentukan kegiatan ini berawal dari kepedulian anak muda di Desa Besakih terhadap lingkungan sekitar.
Apalagi Besakih merupakan objek pariwisata salah satunya di dalamnya terdapat sapta pesona yang harus dijaga yakni salah satunya adalah lingkungan. Dari sanalah, muncul ide untuk membuat kegiatan ini untuk memerangi sampah khususnya sampah plastik.
“Selain promosi pariwisata yang bagus, kita juga harus memperhatikan kebersihan lingkungan. Karena jika lingkungan sudah bersih, maka wisatawan yang datang pasti merasa nyaman untuk berkunjung. Karena kita sebagai anak muda tidak ingin promisi bagus, tapi di belakang, justru sampah plastik ini menjadi permasalahan di masyarakat. Dari sanalah kita akhirnya berpikir apa yang bisa kita perbuat untuk memerangi sampah ini. Nah dari sanalah kita akhirnya menghimpun anak-anak muda Besakih untuk bergerak membuat kegiatan ini,” ujarnya
Suartika menjelaskan, kalau dalam waktu dekat pada Maret mendatang, bakal berlangung upacara besar yakni Karya Agung Panca Wali Krama dsn Bhatara Turun Kabeh. Kata dia, seperti pengalaman-pengalaman sebelumnya, biasanya selama karya ini dipastikan sampah bakal menumpuk.
Untuk itu, sebagai langkah awal pada Minggu (27/1) melaksanakan kegiatan bersih-bersih sampah plastik di kawasan Pura Agung Besakih titiknya di Pura Batumadeg dan Pura Kidulingkretegd. Sejumlah komunitas offroad diundang ikut berpartisipasi dalam kegiatan yang bakal dilakukan.
“Pada 2 Februari nanti juga bakal dilakukan kegiatan bersih-bersih sampah plastik dari provinsi. Dan kita sebagai tuan rumah, yang tergabung dalam kegiatan aksi Ketog Semprong Ngedasin Besakih ikut bergabung didalamnya. Masak kita sebagai tuan rumah melihat orang lain membersihkan desa kita tidak ikut. Kan malu sebagai tuan rumah. Jadi pasti kita ikut di sana,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, kedepannya pihaknya bakal memikirkan bagaimana caranya mengolah sampah plastik. Sehingga sampah plastik dapat bermanfaat. “Selain sampah organik yang bisa diolah, sampah plastik juga supaya dapat diolah. Sehingga sampah bisa bermanfaat tidak dibuang begitu saja. Mungkin nanti akan bekersama dengan bumdes,” tegasnya. (Eka Parananda/balipost)