BANGLI, BALIPOST.com – Aktivitas warga di beberapa dusun di Desa Songan, Kintamani terganggu lantaran akses jalan utama yang ada di Dusun Kayupadi, desa setempat, tertimbun material longsor. Longsor yang menimbun seluruh badan jalan di wilayah itu terjadi akibat dampak hujan deras yang terus menerus mengguyur wilayah Bangli sejak beberapa hari terakhir.
Kadus Kayupadi B, I Komang Brata Adiyanto mengatakan longsor di wilayah dusunnya tepatnya di tebing Celok diketahui warga Minggu (27/1) pagi. Longsor yang dipicu akibat hujan deras tersebut mengakibatkan akses jalan utama di dusun setempat tak bisa dilalui kendaraan lantaran tertimbun material batu paras berukuran besar. Dampaknya aktifitas warga terganggu. Warga sulit mengangkut hasil pertaniannya. Tak hanya, dampak dari longsor juga menyebabkan warga sulit menuju tempat persembahyangan piodalan di Pura Dadia Ida Ratu Nengah Gunung Agung Pasek Celagi yang lokasinya ada di Desa Songan. “Jangankan kendaraan, jalan kaki saja sulit karena semua badan jalan tertimbun material,” terangnya.
Brata Adiyanto menjelaskan badan jalan yang tertimbun longsor itu selama ini menjadi akses utama warga dari Desa Songan menuju Dusun Kayupadi, Munduk Lantang (Desa Songan), Desa Belandingan dan Desa Pinggan. Untuk menuju pusat desa Songan, warga dari Dusun Kayupadi dan Munduk Lantang sejatinya bisa melalui jalan alternatif melalui Desa Belandingan dan Pinggan. Akan tetapi jaraknya sangat jauh. Tak hanya itu, kondisi jalan juga tidak nyaman dilalui lantaran sempit dan rusak.
Untuk menangani longsor yang terjadi, Brata Adiyanto mengatakan pihaknya telah melapor dan meminta bantuan ke BPBD dan Dinas PUTRPerkim Bangli untuk segera menurunkan alat berat ke lokasi. Upaya pembersihan sulit dan tak memungkinkan dilakukan masyarakat secara manual lantaran volume material longsor yang menimbun jalan sangat banyak dan berat, disamping juga karena faktor cuaca.
Dikatakan Brata, dari informasi yang didapatnya, rencananya proses penanganan material longsor akan dibantu petugas dari instansi terkait pada Senin (28/1) hari ini. Setelah alat berat milik Pemkab selesai digunakan untuk pembersihan material longsor di Desa Sekaan. “Tebing di Celok ini mirip sekali seperti yang ada di bukit Abang. Sering juga dilanda longsor. Bedanya, materialnya. Kalau di Bukit Abang material longsor didominasi batuan dan tanah, sedangkan di Tebing Celok, lebih lebih banyak berupa batuan paras,” imbuhnya. (dayu rina/balipost)