GIANYAR, BALIPOST.com – Dirjen Bimas Hindu, Prof. Drs. I Ketut Widnya, M.Phil., Ph.D. mendorong kegiatan menanam kelapa daksina. Hal ini penting untuk memenuhi kebutuhan kelapa daksina sebagai sarana upakara di Bali.
“Sudah sepatutnya kita menanam kelapa, mengingat kebutuhan kelapa yang cukup tinggi sebagai sarana upakara, dan menghindari lonjakan harga,” ucap Prof Widnya saat penanaman pohon kelapa daksina di area Pura Batan Juuk, Desa Bedulu, Minggu (27/1).
Bila gerakan menanam kelapa daksina bisa dilaksanakan seluruh Bali, ia pun optimis Bali bisa swasembada kelapa daksina. Selain itu Prof. Widnya menekankan pentingnya adat dan budaya di Bali berjalan secara beriringan sehingga otomatis akan mendorong pariwisata untuk berkembang. “Bali hidup dari pariwisata budaya, wajib hukumnya untuk menjaga kelestariannya karena sudah diakui dan dikagumi dunia,” imbuh Prof. Widnya.
Selain penanaman kelapa daksina, kegiatan di area Pura Batan Juuk, Desa Bedulu juga melakukan penanaman bibit tanaman obat dan tanaman sarana penunjang upacara lainya. Bibit itu merupakan bantuan dari Dinas Lingkungan Hidup Pemkab Gianyar.
Widnya juga mengakui pentingnya mengajak kalangan remaja dalam penanaman tanaman upakara, sekaligus menggali potensi alam Bali yang kaya dengan berbagai jenis tanaman. Khususnya tanaman untuk konsumsi yang penuh gizi, juga memiliki fungsi obat herbal tanpa imbas negatif bagi kesehatan jangka penjang. (Manik Astajaya/balipost)