Petani sedang berada di sawah. (BP/dok)

TABANAN, BALIPOST.com – Puluhan hektar tanaman padi di Subak Serongga, Desa Pangkung Karung, Kerambitan, Tabanan diserang hama tikus. Tanaman padi yang diserang sudah berusia satu hingga dua bulan setengah.

Salah satu petani dari Subak Serongga, Made Sukadana, Senin (28/1) mengatakan ia menanam padi pada 23 Desember 2018. Namun saat usia padi mencapai satu bulan, tikus mulai menyerang.

Tidak hanya di lahan miliknya tetapi lahan petani lain di subak Serongga. Jika ditotal ada 10 hektar tanaman padi yang diserang hama tikus. ‘”Tanaman padi yang diserang rata-rata usia masih satu bulan hingga dua setengah bulan. Masa itu sedang dalam perkembangan bulir padi. Karena diserang tikus, banyak tanaman yang bulirnya tidak tumbuh sempurna, ada yang sampai mati,” ujarnya.

Baca juga:  Tim Voli Indoor Tundukkan NTB dan Banten

Ia melanjutkan awalnya serangan tikus terjadi di subak tetangga yaitu subak Kukuh. Serangan kemudian menyebar hingga ke subak Serongga.

Tikus menyerang akar dan batang tanaman padi sejak dua bulan lalu. Akibat kejadian ini, ditakutkan  pihak petani mengalami kerugian karena tanaman padinya terancam gagal panen. “Biaya yang dikeluarkan untuk mengolah lahan hingga tanam padi yaitu dua juta rupiah per are. Jika serangan hama tikus berlangsung terus, ditakutkan gagal panen dan petani merugi,” ujarnya.

Baca juga:  Akses Jalan Ditutup, Warga Serangan Resah

Hama tikus tidak hanya merusakan tanaman padi. Tetapi juga membuat pematang sawah berlubang.

Berbagai cara sudah dilakukan petani untuk melakukan pembasmian terhadap hama tikus yaitu  dengan penyemprotan dengan menggunakan racun tikus sampai membuat perangkap tradisional. Namun langkah tersebut tidak berhasil dan tikus justru bertambah banyak.

Sukadana berharap pemerintah dapat memberikan solusi upaya untuk memberantas popuasi hama tikus tersebut. Karena petani di Subak Serongga cukup resah dengan banyaknya populasi hama tikus yang mengancam pertumbuhan tanaman padi. (Wira Sanjiwani/balipost)

Baca juga:  Ekspor Beras Merah Cendana Terhenti, Petani Harapkan Perantara ke Negara Potensial
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *