JAKARTA, BALIPOST.com – Panitia Dharma Santi Nyepi 2019 bertemu dengan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, Selasa (29/1). Rombongan yang dipimpin Ketua Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat, Wisnu Bawa Tenaya, bertemu dengan Wapres untuk membicarakan pelaksanaan Dharma Santi Nyepi 2019 yang akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Nusa Dua.
Bali tahun ini akan menjadi tuan rumah Dharma Santi Nyepi 2019. Seperti tahun-tahun sebelumnya, dalam perayaan tahun ini pun Presiden RI Joko Widodo diundang untuk hadir.
“Kebetulan tahun ini tahun demokrasi kita, namanya pemilu nanti April ini. Maka kita mencoba mendesain kegiatan Dharma Santi dengan tema sederhana ‘Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Mensukseskan Pemilu 2019’ mangda guyub, mangda rahayu, mangda raket teket masyarakat kita,” ujar Wisnu.
Pria yang akrab disapa WBT ini mengajak semua pihak untuk ikut mensukseskan acara Dharma Santi Nyepi agar berjalan dengan lancar. Menurutnya, gubernur memang sempat memberi arahan agar acara ini dilaksanakan di Art Center untuk menonjolkan sisi ajeg Bali. Namun, pihaknya lebih memilih di Nusa Dua dengan pertimbangan keamanan serta situasi alam yang belakangan sangat dinamis.
Mengingat, Presiden RI Joko Widodo turut diundang dalam acara ini. “Kira-kira 5.000 hingga 10 ribuan masyarakat Hindu termasuk para sulinggih, pandita, pinandita, sesepuh, tokoh adat dan tokoh masyarakat, hingga kaum milenial umat kita diundang dalam pelaksanaan Dharma Santi ini,” imbuhnya.
Di samping bisa merasakan bertemu langsung dengan Presiden, lanjut Wisnu, banyaknya peserta yang diharapkan hadir juga untuk menunjukkan bahwa umat Hindu betul-betul guyub. Dengan demikian, Bali bisa menjadi contoh untuk Indonesia.
Selama inipun Bali lewat subak, pertanian, adat dan budaya, hingga kerukunan umat beragamanya sudah dijadikan contoh di tanah air. “Sering ada kegiatan internasional di Bali, di BNDCC atau Nusa Dua. Tetapi kita Hindu di Bali tidak pernah menggunakan gedung-gedung kita yang bagus itu. Ini juga membuat pride (kebanggaan, red) umat, karena banyak semeton yang belum tahu Nusa Dua,” jelasnya.
Ketua Panitia Dharma Santi Nasional, Wayan Gigin berharap agar pelaksanaan Dharma Santi bisa dilaksanakan di Nusa Dua. Pihaknya optimis 7000an peserta akan hadir dalam acara tersebut.
Masalah lokasi menjadi sangat krusial lantaran Dharma Santi selama ini selalu diadakan di dalam gedung. Perayaan Dharma Santi diperkirakan menelan dana Rp 4,3 miliar yang akan ditanggung panitia nasional dan pemprov Bali.
Selain Dharma Santi di Bali, akan digelar pula seminar nasional berkaitan dengan nyepi di Gedung Nusantara II DPR RI Senayan, Jakarta. Kemudian tawur agung nasional akan dipusatkan di Yogyakarta. (kmb/balipost)