TABANAN, BALIPOST.com – Setelah sempat mendapatkan sampah kiriman beberapa waktu lalu, kini Pantai Tanah Lot kembali diserang sampah kiriman. Kali ini jenis sampah tidak hanya jenis kayu atau organik lainnya, tetapi juga ditambah dengan sampah plastik.
Manajer DTW Tanah Lot, Ketut Toya Adnyana, Selasa (29/1) mengatakan sampah kiriman kembali datang sekitar seminggu yang lalu karena adanya gelombang tinggi dan angin kencang. “Jenis sampahnya sekarang seperti digilir. Jika waktu pertama banyak sampah kayu atau organik lain sekarang lebih ke sampah plastik,” ujarnya.
Agar tidak mengganggu kenyamanan pengunjung, sebelum DTW beroperasi, pihaknya sudah menurunkan tim kebersihan untuk membersihkan sampah dari pantai. “Kita bisa mengangkut sampai empat pick up. Dibuangnya di lahan milik warga setempat agar lebih cepat. Nanti warga yang mengolah sampahnya,” ujar Toya.
Mengenai kunjungan, diakuinya kondisi cuaca cukup berpengaruh. Terlebih jika hujan di pagi hari disertai angin. “Kalau sudah hujan, kunjungan pasti turun. Jika biasanya 7000 kunjungan per hari jika paginya hujan maka turun ke 5000 sampai 6000 kunjungan,” ujar Toya.
Turunnya kunjungan akibat cuaca juga dialami oleh DTW Ulun Danu Beratan. Sejak seminggu terakhir kunjungan di DTW Ulun Danu turun setidaknya 30 persen. Kunjungan per hari normalnya mencapai 2500 kunjungan. Namun karena cuaca, turun menjadi 1700 hingga 1500 kunjungan.
Menurut Manajer, DTW Ulun Danu Beratan, Wayan Mustika, hujan menyebabkan wisatawan memutuskan membatalkan kunjungannya. Bahkan meski sudah mampir, ada yang tidak turun dari bis karena hujan. Padahal untuk mengantisipasi ini pihak manajemen telah membuka layanan sewa payung dengan harga Rp 5000 per payung. “Dibangun juga tempat berteduh. Tetapi rupa-rupanya masih belum cukup menarik minat wisatawan untuk berkunjung saat hujan turun di kawasan DTW,” ujarnya.
Untuk menarik minat wisatawan sekaligus semakin memperkenalkan DTW Ulun Danu Beratan rencananya akan digelar festival DTW Ulun Danu yang mengambil tempat di taman bunga yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. “Waktunya belum pasti tapi rencana akan ada festival di taman bunga,” ujar Mustika. (wira sanjiwani/balipost)