MANGUPURA, BALIPOST.com – Aksi bersih-bersih sampah dilakukan warga Badung pada Minggu (3/2). Kegiatan yang diinisiasi JCI Badung, ini bertajuk “Kedas Kedas Badung, Cleaning Blitz and Diet Plastic Bags.”
Tak hanya warga, ratusan tokoh masyarakat dan generasi milenial di Badung Utara hadir dalam kegiatan ini. Bahkan anggota DPD dari Bali, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi.
Local President 2019 JCI Badung David Susandi mengutarakan pihaknya akan terus mendukung gerakan kebersihan di Bali. Untuk saat ini pihaknya fokus di Badung.
Selain itu, JCI Badung terus mengajak keluarga dan masyarakat seperti di tempat umum seperti pasar, pura maupun aliran sungai juga pantai di kabupaten Badung untuk memunguti sampah dan terkhusus sampah plastic atau an organik. JCI pun, lanjutnya, akan melakukan CSR melalui bagi-bagi tas pengganti tas plastik. Tas pengganti itu akan dibagikan di semua desa se-Kabupaten Badung. Untuk tahap awal diberikan kurang lebih 10.000 tas.
Project Director Cleaning Beach Blitz (CBB) 2019, Ni Luh Kadek Suastiari mengungkapkan, aksi ini bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah dan pengurangan sebagaimana diatur dalam dua Perbup di Kabupaten Badung.
“Kami sangat konsern dengan kebersihan dan lingkungan hidup, jadi kami ingin berpartisipasi mendukung dua Perbup Badung No 47 dan 48, tersebut,” jelas Suastiari yang juga Vice President JCI Badung.
Sementara itu, Kepala DLHK Badung, Eka Mertawan mengatakan masalah sampah menjadi perhatian Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta. Pada 2018 telah diterbitkan dua Peraturan Bupati dalam mengatasi persoalan sampah.
Dua aturan itu masing-masing, Peraturan Bupati Badung No. 48 Tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Reduce, Reuse dan Recycle Melalui Bank Sampah, dan Perbup No. 47 tahun 2018 tentang Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik. Kabupaten Badung, kata Merthawan telah menargetkan pengurangan penggunaan kantong plastik hingga 60 persen pada tahun 2020.
“Kami akan menggandeng semua elemen masyarakat, dan kami akan bersikap keras kepada komponen yang tidak mau berpartisipasi , dalam arti bahwa kalau bukan kita siapa lagi yang bisa mengurangi penggunaan kantong plastik,” tegasnya.
Diakuinya, masalah sampah sejak beberapa tahun terakhir menjadi problem serius yang harus segera diatasi dicarikan pemecahannya. Dalam sehari petugas DLH Badung harus membersihkan sampah kiriman di pantai, baik dari rumah tangga maupun sampah industri pariwisata lainnya mencapai 250 ton per hari.
Dicontohkan bagaimana Badung juga harus menghadapi sampah kiriman melalui laut mulai Pantai Pererenan hingga Pantai Jimbaran atau sepanjang 12 kilometer.
Dalam kesempatan itu, Oka Ratmadi mengingatkan semua pihak untuk peduli lingkungan karena permasalahan sampah bisa mengancam pariwisata di Bali. Cok Rat, sapaan Oka Ratmadi menilai Kabupaten Badung sebagai destinasi ternama di Bali, sejak lama memiliki persoalan serius dalam hal penanganan sampah, khususnya plastik.
Cok Rat yang hadir dalam Deklarasi Kedas Kedas Badung di Wantilan Jaba Pura Gede Blahkiuh, Abiansemal, Kabupaten Badung itu mengatakan sampah plastik sangat berbahaya bagi pariwisata Badung. “Sampah plastik sangat berbahaya bagi parwisata Badung, sehingga ini harus mendapat perhatian serius semua pihak,” ujar pengelingsir Puri Satria yang maju kembali dalam pencalonan DPD RI dan dikenal dengan julukan CR21 ini.
Meski persoalan sampah cukup berat dihadapi Badung, namun Cok Rat optimis masalah sampah perlahan akan bisa teratasi. Kuncinya, masyarakat mulai sekarang lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. (Diah Dewi/balipost)