BANGLI, BALIPOST.com – Mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Bangli bakal segera digelar dalam waktu dekat. Bupati Bangli I Made Gianyar mengaku sudah mengantongi sejumlah nama pejabat yang akan dimutasi.
Hanya mengenai kapan waktu pasti pelaksanaan mutasi, Gianyar lagi-lagi belum mau menyampaikannya. Gianyar mengakui pihaknya berencana menggelar mutasi setelah Buda Kliwon Pahang (Pegatuwakan). Hanya saja mengenai kapan waktu pelaksanaan mutasi, orang nomor satu di Kabupaten Bangli ini tak memberikan jawaban pasti.
Gianyar mengaku masih akan berkoordinasi untuk menentukan hari baik. “Masih cari dewasa ayu. Secepatnya lah. Kalau Valentine Day bagus dewasanya, ya mungkin saat itu akan kita laksanakan,” ungkapnya.
Yang jelas, lanjut Gianyar, nama-nama pejabat yang akan dimutasi sudah ditentukan dan dikantonginya serta sesuai persetujuan Komisi ASN. Dalam pelaksanaan mutasi mendatang, pejabat yang akan di-rolling adalah yang duduk di eselon II.
Sementara untuk mutasi pejabat eselon III dan IV dan pengisian jabatan eselon II serta eselon lainnya yang selama ini kosong akan dilakukan menyusul. Gianyar mengungkapkan alasannya menunda-nunda pelaksanaan mutasi selama ini dikarenakan dirinya mempertimbangkan berbagai hal. Mulai dari sisi kompetensi, integritas, kejujuran, termasuk masukan/penilaian masyarakat terhadap kinerja pejabat yang akan digesernya.
Gianyar menginginkan pejabat yang diangkat dan diberikan kepercayaan bisa benar-benar bekerja dengan baik dan tidak melempem. Diakuinya bahwa berdasarkan penilaiannya selama ini, beberapa pejabat yang dipercayanya untuk menduduki jabatan, ada yang kinerjanya melempem alias tidak mengalami perkembangan. Karena itu, pejabat yang bersangkutan siap-siap digeser dalam pelaksanaan mutasi nanti.
Disinggung soal adanya kekhawatiran sejumlah pihak, terkait pelaksanaan mutasi bermuatan politis, Bupati asal Desa Bunutin, Kintamani menilai hal itu sah-sah saja. Dirinya mengaku tidak anti politik.
Politik menurutnya bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi. Politik adalah bagian dari kehidupan berbangsa.
Demikian juga soal pandangan beberapa pihak mengenai adanya unsur like-dislike dalam pelaksanaan mutasi, Gianyar mengatakan itu hal yang wajar. Sebagai Bupati, Gianyar mengaku tentu akan mengangkat pejabat yang disukai dan dekat dengannya. “Yang jelas keputusan bupati bisa dimaknai dari berbagai dimensi. Kalau dibilang politis, ya sudah. Like-dislike monggo. Kalau dibilang IP (indeks pendekatan), raris (silahkan, red),” pungkasnya. (Dayu Swasrina/balipost)