SINGARAJA, BALIPOST.com – Bencana alam akibat cuaca esktrem kembali terjadi di Buleleng. Kali ini tanah longsor di Dusun Kemoning, Desa Pucaksari Kecamatan Busungbiu. Senderen permanen sanggah merajan tiba-tiba ambruk.
Bongkahan batu kali dan tanah itu menimbun dapur milik warga tepat di bawahnya. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, tetapi dapur dan peralatan rumah tangga milik korban tertimbun dan tidak bisa digunakan kembali.
Camat Busungbiu Gede Putra Aryana, Rabu (6/2) membenarkan terjadi bencana di daerahnya. Dia mengatakan, sebelum kejadian hujan dengan intensitas tinggi melanda Desa Pucaksari dan sekitarnya, Selasa (5/2).
Sekitar pukul 17.00 wita, tiba-tiba senderan sanggah merajan milik Wayan Alun longsor. Seketika bongkahan batu kali dan tanah menimbun bangunan dapur milik tetangganya Nyoman Geleh. Karena posisi dapur di bawah senderan, sehingga bangunan dapur itu rusak parah.
Selain itu, peralatan rumah tangga milik korban tidak bisa diselamatkan. Namun demikian, pemilik dapur dan keluarganya selamat karena karena saat kejadian dapur dalam keadaan kosong. “Jadi benar ada bencana tanah longsor dan sementara baru dapur rusak parah karena tertimbun batu kali dan tanah, kami masih mendata kerugian dan membantu korban mebersihkan dapur yang rusak,” katanya.
Sementara terkait penyebab, Putra Aryana mengaku, kemungkinan senderan tidak kuat menahan beban karena tergerus hujan dalam waktu lama. Selain itu, posisi senderan terjal, sehingga rawan ambruk.
Untuk sementara, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng untuk penanganan lebih lanjut. “Bangunan sanggah merajan lebih tinggi dan tanhnya curam, jadi kemungkinan karena gerusan hujan senderan itu longsor dan kejadian ini sudah kami koordinasikan ke BPBD,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)