Sejumlah remaja mengikuti upacara mepeed membawa persembahan menuju Pura Desa Sukawati, Rabu (6/2/2019). (BP/Dokumen)

GIANYAR, BALIPOST.com – Serangkaian karya di Pedudusan Agung Segara Kertih Tawur Balik Sumpah Agung dan Mupuk Pedagingan di Pura Kahyangan Jagat Er Jeruk dilanjutkan dengan upacara Nyenuk ke Pura Desa Sukawati pada Rabu (6/2). Uniknya dalam upacara itu, ribuan krama berpartisipasi dalam rangkaian mapeed dari Pura Er Jeruk menuju Pura Desa Sukawati.

Manggala III, I Made Sarwa ditemui di sela-sela upacara menerangkan ritual nyenuk bertujuan mempersembahkan rasa terimakasih atas proses karya di Pura Er Jeruk yang selama ini sudah berjalan dengan baik. Wujud terimakasih ini dipersembahkan berupa pala bungkah dan pala gantung. ” Ini berupa isi alam yang kita persembahkan untuk Bhatara sebagai ucapan terimakasih karena karya sudah berlangsung dengan baik, ” jelasnya.

Baca juga:  Dari Tabrakan “Adu Jangkrik” di Hari Galungan hingga Lima Nama Cawapres

Selain pelaksanaan ini, krama juga meluapkan rasa syukur yang melibatkan seluruh masyarakat dengan ritual mapeed dari Pura Er Jeruk menuju Pura Desa Sukawati. ” Ini tradisi di Sukawati meluapkan rasa syukur dengan mapeed serta perangkat upacara lain yang menyertai, ” katanya.

Uniknya rangkaian upacara mapeed ini diikuti ribuan krama Desa Sukawati yang terdiri dari 14 banjar. Diungkapkan setiap banjar menurunkan 45 orang untuk ikut mapeed, dari anak-anak remaja hingga yang sudah dewasa. Rinciannya masing-masing banjar mengerahkan 5 pasang atau 10 orang daha taruna-taruni, selain itu 5 orang daha bajang (perempuan-red), 10 orang peed PKK, ditambah 20 orang peed PKK dengan membawa bokor. ” Jadi bila per banjar ada sekitar 45 orang, itu tinggal dikali 14, belum lagi tambahan peed lainya, sehingga yang berpartisipasi sampai seribuan, ” ungkapnya.

Baca juga:  Diapresiasi, Langkah Gubernur Bali Pulihkan Ekonomi

Selain itu ada pula persembahan pasangan anak anak laki dan perempuan, yang diusung dengan jempana. Satu pasangan ini persembahan dari Puri Ubud dan Dua pasang persembahan dari Sukawati. ” Serangkaian upacara nyenuk ini Puri Ubud juga mempersembahkan gong dan perangkat bale ganjur, ” katanya.

Saking banyak peserta mapeed, membuat rangkuman upacara ini berlangsung cukup lama, terlebih jarak yang ditempuh sepanjang 3 km dengan berjalan kaki, dari Pura Er Jeruk menuju Pura Desa Sukawati. Prosesi berjalan beriringan ini dimulai pukul 13.00 wita dari pura Er Jeruk, dan tiba di Pura Desa Sukawati sekitar pukul 15.30 wita. Selama di Pura Desa Sukawati upacara dipuput Ida Pedanda Jelantik Giri, Griya Gung Sari Pelayan Ubud dan Ida Pedanda Griya Gede Ketewel.  ” Selama di Pura Desa Sukawati krama ini melakukan persembahyangan ngaturang banten, lantas kembali ke pura Er jeruk, sehingga ritual ini berlangsung sampai Rabu malam, ” ungkapnya.

Baca juga:  Incar WNA, Residivis Jambret Berkedok Jadi Tukang Ojek

Setiba di Pura Er Jeruk, ritual pun terus berlanjut dengan upacara Mesasapan. Dikatakan ritual ini berupa prosesi sidakarya, karena karya sudah selesai. Ritual di Pura Er Jeruk ini dipuput Ida Pedanda Giri Putra Griya Gede Kemenuh dan Ida Pedanda Istri Jelantik Griya Gede Batuan. ” Itu berupa membawa pala bungkah pala gantung, ini dipersembahkan untuk sesuhunan yang ada di Pura Er Jeruk, ” tandasnya. (manik astajaya/balipost)

 

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *