SINGARAJA, BALIPOST.com – Nasib sial dialami seorang pebisnis buah asal Desa Les, Kecamatan Tejakula. Saat mengirim buah ke Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), rumahnya hangus dilahap si jago merah.

Kebakaran ini membuat warga di sekitar lokasi kejadian heboh. Informasi dikumpulkan di lapangan, kebakaran terjadi Rabu (6/2) sekitar pukul 17.00 Wita.

Pemilik rumah Nengah Kalem (65), asal Banjar Dinas Tegal Linggah, Desa Les, meninggalkan rumahnya mengirim buah ke Sumbawa NTB. Dia sempat bersembahyang di kamar suci rumahnya.

Korban kemudian berangkat dan mengunci pintu rumahnya yang sehari-hari digunakan untuk mengepak buah yang dibeli dari warga setempat. Dalam perjalanan, korban mendapat kabar kalau rumahnya yang berukuran enam kali delapan meter persegi itu sudah luluh lantak akibat kebakaran.

Baca juga:  Ribuan Penduduk NSW Diperintahkan Meninggalkan Rumah

Warga di sekitar lokasi kejadian berusaha memadamkan api dengan peralatan manual. Sayang, usaha itu tidak membuahkan hasil.

Api baru bisa dipadamkan setelah petugas Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Buleleng berhasil memadamkan api.

Kapolsek Tejakula AKP I Wayan Sartika, SH seizin Kapolres Buleleng AKBP Suratno, S.IK mengatakan, kebakaran ini pertama kali diketahui oleh saksi Wayan Widiarsi (46) warga setempat. Saksi saat itu melihat ada kepulan asap pada salah satu kamar di rumah korban.

Baca juga:  Siswa dan Orangtua 'Gerudug' Pengumuman PPDB SMP

Tidak berselang lama, api bertambah besar merembet ke semua bangunan. Dia pun memberitahu warga lain dan berusaha memadamkan api.

Warga meminta bantuan pemadaman agar api tidak merembet ke bangunan lain. Saksi juga menghubungi korban untuk memberitahu kalau rumahnya terbakar. “Api pertama kali dilihat di kamar suci dan merembet ke ruang lain. Saksi memneritahu korban dan meminta bantuan pemadamam kepada Damkar dan sekitar satu jam api bisa dipadamkan,” katanya.

Selain itu, keterangan saksi lain Nyoman Serate (58) menyebut, sebelum kejadian saksi melihat korban habis sembahyang di ruang kamar suci. Saksi juga melihat korban sempat memadamkan dupa bekas sembahyang itu.

Baca juga:  Puluhan Ribu Dosis Vaksin COVID-19 di Bali Kedaluwarsa

Untuk mencari tahu penyenab kebakaran, polisi masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut. “Kasusnya masih kita kembangkan untuk mengetahui penyebab kebakaran ini,” jelasnya.

Kepala Dinas Damkar Buleng Gede Sugiartha Widiada mengatakan, saat menerima laporan pihaknya menerjunkan mobil pemadam dari Pos Kubutambahan dibantu Pos Singaraja. Sekitar satu jam kemudian api baru bisa dipadamkan, sehingga tidak merembet ke bangunan lain di sekitar lokasi kejadian. “Saat kami ke TKP api sudah membesar dan kmi lokalisir api agar tidak merembet dan menghabiskan tiga tangki air,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *