DENPASAR, BALIPOST.com – Direktur Reskrimum Polda Bali Kombes Pol. Andi Fairan, Kamis (7/2) menyampaikan, pihaknya sudah mengungkap empat kasus skimming dan pelakunya asal Bulgaria. Menurut mantan Direktur Ditsabhara Polda Sumatera Utara ini, Bali terus menjadi sasaran karena banyak wisatawan asing berlibur di Pulau Dewata ini.
Mereka mencuri data nasabah bank asing yang mengambil uang di ATM. “Datanya dicuri dan uangnya dikuras. Korbannya banyak berasal dari luar negeri. Kerugiannya sekitar miliaran rupiah karena pelaku datang atau beraksi setahun. Usai beraksi pulang ke negaranya dan datang pemain baru lagi,” tegasnya.
Rata-rata mereka beraksi di negaranya. Namun mereka membeli perangkatnya dari kartu putih dan penutup PIN sudah ada kamera di Bulgaria. “Bali kan banyak wisatawan asing, jadi sasarannya Bali. Kelompok ini terkenal kejahatan skimming. Tipsnya agar nasabah bank terhindar dari kejahatan skimming, apabila menarik uang upayakan di ATM yang ada satpamnya. Jangan ATM yang jauh pengawasan atau pemukiman. Saat memencet nomor PIN tutup dengan tangan,” ungkap Andi.
Sebelumnya, tim Resmob Ditreskrimum Polda Bali mengungkap kasus skimming yang melibatkan warga negara Bulgaria, Minggu (3/2). Pelaku yang ditangkap lima orang yaitu Ivaylo Filipov Trifonov (43), George Jordanov (46), Todor Krasimirov Dobrev (41), Andrey Iliev Peytchev (41) dan Varadin Nikolaev Popov (28). Satu pelaku Mr.X melarikan diri. Saat disergap di Jalan Tirta Gangga, Uluwatu, Kuta Selatan (Kutsel), pelaku berusaha menabrak petugas. Akibat perbuatan pelaku tersebut, polisi terpaksa menembak kaca depan mobil Avanza yang disewa pelaku.
Dari kasus ini, polisi mengamankan barang bukti Avanza Veloz, Toyota Calya, sepeda motor Yamaha NMax, 3 ribu kartu ATM palsu, uang Rp 788 juta, tiga laptop, empat HP, tiga rambut palsu, dua buah PIN cover, dompet, satu buah alat router, parang, hardisk, ransel, sangkur dan topi. (kerta negara/balipost)