AMLAPURA, BALIPOST.com – Warga di Desa Adat Bugbug, Manggis Karangasem, Kamis (7/2) geger. Hal itu menyusul ditemukannya sesosok mayat perempuan yang diketahui bernama Ni Nyoman Silur (63) di Pantai Pasih Kelodan Bugbug, Karangasem. Mayat tersebut di duga hanyut dari sungai. Dan jenasah sudah dibawa ke RSUD Karangasem.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dilapangan, korban ditemukan selitar pukul 16.30 wita. Kala itu sejumlah warga sedang menonton aliran air sungai yang besar di muara sungai Tukad Buu. Setelah itu warga mendapat informasi bahwa ada mayat mengapung di pantai Bugbug Kelodan dengan jarak sekitar 50 meter dari bibir pantai.
Selanjutnya sejumlah warga berangkat ke dalam laut menggunakan jukung untuk mengambil mayat tersebut ke tengah laut. Setelah mayat berasil diangkat ke atas jukung, lalu korban langsung dibawa menuju ke pesisir pantai. Dsn selanjutnya jenasah korban langsung di bawa ke RSUD Karangasem
Kelian Banjar Bubug kaleran, Made Sujana, membenarkan adanya penemuan mayat peremuan paruh baya di Pantai Pasih Kelod Bugbug. Kata dia, berdasarkan informasi yang diterima kalau sekitar pukul 16.00 Wita korban hendak menjual bunga ke desa Bugbug dengan melewati salah satu jembatan. Dimana dalam berjalan korban menggukanan tongkat. Kemungkinan karena terpelesat, sehingga korban langusng tercebur ke sungai. Karena air sungai cukup besar, sehingga langsung terseret air sungai.
“Korban ditemukan di sebalah barat Pura Pengalapan. Korban pertama kali ditemukan oleh warga setempat yakni Nengah Poh, Komang Yuli dan warga lainnya sekitar pukul 16.30 Wita. Karena korban kebetulan ditemukan terdampar di depan rumah Nengah Poh,” ujarnya.
Kapolsek Karangasem, Kompol I Nengah Berata juga membenarkan bahwa ada penemuan mayat berjenis kelamin perempuan di Pantai Pasih Kelodan Bugbug. “Kita masih dalami melakukanolah TKP. Dugaaan sementara korban meninggal akibat hanyut diseret air sungai Tukad Buu besar. Karena curah hujan yang tinggi di wilayah Hulu Sungai. Sekarang jenazah masih di visum di kamar jenazah RSUD Karangasem,”ujar Berata. (eka prananda/balipost)