Wisatawan berkunjung ke Goa Gajah. (BP/dok)

DENPASAR, BALLIPOST.com – Kedatangan wisatawan mancanegara (Wisman) ke Bali selama 2018 mencapai 6.070.473 kunjungan atau naik 6,54% (yoy). Dilihat per bulan, pada Desember 2018, jumlah kunjungan Wisman mencapai 498.819 orang. Dibandingkan dengan periode sama 2017, jumlahnya naik 22,64 persen.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali I Gede Nyoman Subadri, SE merinci, wisman yang tercatat paling banyak datang ke Bali pada Desember 2018 yaitu Australia (20,41%). Disusul Tiongkok (16,13%) pada peringkat kedua. Kemudian ada India (6,75%), Malaysia (4,85%), dan Singapura (4,72%).

Baca juga:  Tiga Wilayah di Bali Diguncang Gempabumi

“Lima besar kunjungan wisman ke Bali adalah Australia, Tiongkok, India, Malaysia, Singapura. Sangat berbeda dengan lima besar kunjungan nasional yaitu Singapura, Malaysia, Timor Leste, Tiongkok, dan Australia. India itu menjadi pembeda kunjungan antara ke Bali dan Indonesia, maka tidak salah Garuda membuka jalur penerbangan Denpasar-India,” ungkapnya.

Dari kelima negara tersebut, semua mengalami peningkatan pada Desember 2018, secara month to month (mtm) atau secara yoy. Bahkan secara yoy, peningkatan wisatawan Tiongkok terlihat paling tajam yaitu 597,75%. Sementara Australia meningkat 28,49% (yoy), India 15,60%, Malaysia 55,17%, Singapura 68,66%, Amerika Serikat 71,95%, Korea Selatan 109,98&, Rusia 50,74%.

Baca juga:  Bangun PKB, Gubernur Koster Tegas Tolak Investor Besar Demi Harga Diri Daerah

Secara nasional, kunjungan wisman sebanyak 15,8 juta. Sedangkan wisman ke Bali 6 juta. Dengan demikian dari 15,8 juta wisman, 40% datang ke Bali.

Tidak hanya jumlah kunjungan yang menggembirakan, tapi juga tingkat penghunian kamar (TPK). TPK hotel berbintang bulan Desember 2018 tercatat mencapai 57,62%, naik 1,70 poin dibandingkan TPK bulan sebelumnya (mtm). Jika dibandingkan bulan Desember 2017 (yoy), TPK di bulan Desember 2018 tercatat meningkat 6,96 poin. Rata-rata lama menginap tamu pada hotel berbintang di Bali pada Desember 2018 tercatat mencapai 2,81 hari, turun -0,23 poin dibandingkan dengan rata–rata lama menginap tamu pada November 2018 (mtm). (Citta Maya/balipost)

Baca juga:  Koster-Ace Tak Ada Program 100 Hari
BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Bagi masyarakat awam, bagaimana membaca data-data ini ? Warga Singapura (peringkat 1) banyak yg datang ke Indonesia tetapi bukan berbisnis ke Bali, boleh jadi hanya sampai Batam. Demikian juga kunjungan warga Malaysia, sebagian ke Bali tapi sebagian lagi menyebar ke wilayah Indonesia. Apalagi warga Timor Leste yg tidak masuk 5 besar ke Bali, tetapi menjadi 3 besar nasional .Rupanya tetangga kita ini lebih banyak melanjutkan pendidikan dikota besar selain Bali. Yang menarik, kunjungan warga China meningkat hampir 6x lipat (597,5%) secara yoy. Tapi dengan adanya kasus beberapa bulan yg lalu untuk wisatawan ini, diperkirakan tahun ini secara yoy penurunannya pasti “edan-edanan”, walaupun tidak sampai 100%. Kalau sampai 100%, berarti tidak ada yg datang sama sekali? Lho koq bisa, tadinya naik 597% ketika turun jadi 100% bisa jadi nol? Itulah statistik, walau angkanya riil, kadang terlihat aneh kalau hanya ngomong % (persen). Kiranya akan lebih baik angka actual (jumlah orang) yg berkunjung yg dilampirkan sehingga tidak membingungkan orang awam seperti saya ini.

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *