JAKARTA, BALIPOST.com – Komandan Jenderal Korps Pasukan Khusus (Kopassus) Mayor Jenderal TNI I Nyoman Cantiasa menekankan pentingnya masyarakat Indonesia dan umat Hindu khususnya membangun komunikasi konstruktif. Langkah itu bisa dibangun melalui beragam hal, salah satunya kegiatan masimakrama (silaturahmi) seperti kegiatan bakti sosial.
“Mari kita membangun komunikasi konstruktif, dengan kegiatan silaturahmi ini khususnya umat Hindu. Agar menghadirkan pikiran kedamaian. Dengan demikian permasalahan bangsa bisa diselesaikan. Tidak saling membenci, memfitnah dan menjatuhkan,” ajak Cantiasa pada kegiatan bakti sosial sebagai bagian dari rangkaian Perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1941 atau Tahun 2019 Masehi, Sabtu (9/2).
Ratusan umat Hindu di wilayah Jakarta dan sekitarnya menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) donor darah, penyuluhan kesehatan mata dan glaukoma. Kegiatan baksos diadakan di dua tempat yaitu Pura Aditya Jaya Rawamangun dan Pura Mustika Dharma Kompleks Militer Kopassus Cijantung.
Kegiatan baksos di Cijantung, juga dihadiri Ketua Panitia Perayaan Nyepi Nasional I Wayan Gigin Samudera. Selain itu, hadir Ketua Umum Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Pusat Wisnu Bawa Tenaya, mantan Ketua PHDI Pusat Sang Nyoman Suwisma, Penasihat PHDI Untung Yoga Ana, sejumlah jajaran pengurus PHDI pusat dan daerah, serta umat Hindu di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Cantiasa mengatakan untuk merawat bangsa yang besar seperti Indonesia, komunikasi kontruktif harus terus dibangun melalui masimakrama. Baksos, menurutnya merupakan salah satu cara berkomunikasi tersebut, karena melalui donor darah menjadi wujud dari kepedulian antar sesama manusia.
Ia juga menyambut baik Perayaan Nyepi Nasional yang tahun ini dipusatkan di Bali. Apabila dikaitkan dengan pariwisata, ia meyakini pilihan Bali sebagai tuan rumah Perayaan Nyepi Nasional tepat karena akan meningkatkan pariwisata. “Tentu akan berpengaruh pada pariwisata Bali. Dengan adanya kegiataan Perayaan Nyepi yang akan menghadirkan banyak undangan kalau tidak salah mencapai 10 ribu undangan, tentu akan mendatangkan devisa atau PAD Bali,” tegasnya.
Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya menambahkan kegiatan baksos ini merupakan rangkaian kegiatan keagamaan Perayaan Nasional Nyepi yang akan dipusatkan di Art Center, Bali pada 5 April 2019 mendatang. Wisnu Bawa mengatakan pada perayaan ini, disepakati mengambil tema ‘Melalui Catur Brata Penyepian, Kita Sukseskan Pemilu 2019’.
Tema yang diambil itu sejalan dengan tahun pemilu yang telah diagendakan akan dihelat pada 17 April 2019. Sebagai umat yang taat, Wisnu Bawa mengatakan sudah sepatutnya untuk mengaplikasikan dharma negara dan dharma agama.
Dharma negara tentang Pancasilanya supaya kita betul-betul hidup rukun. Dengan kata kunci yaitu bersatu.
“Dengan bersatu maka kita akan teguh, sebaliknya kalau bercerai maka akan runtuh. Selain itu, juga harus memiliki jati diri, punya karakter sehingga masing-masing satu dengan yang lainnya bisa saling menghormati, saling menjaga ke-Indonesiaan kita,” sebutnya.
Taat aturan negara dan aturan agama, menurut Wisnu Bawa juga bisa dilakukan di mana saja, bukan hanya di rumah suci atau Pura, tetapi juga di Puri atau rumah masing-masing. “Juga tidak lupa simakramanya atau bahasanya silaturahmi. Dengan kita sering-sering ketemu, dengan cara-cara seperti ini bisa saling tatap muka. Satu pikiran, satu hati, satu jiwa, satu bangsa, satu tanah air. Semoga damaia negeri kita,” tegas Wisnu Bawa yang juga mantan Danjen Kopassus dan Pangdam Udayana ini. (Hardianto/balipost)