Bali sebagai destinasi pariwisata tampaknya perlu belajar banyak dalam hal penataan taman kota. Ke depan, jalur-jalur strategis yang sering dilintasi wisatawan hendaknya nyaman dan memberikan kesejukan bagi masyarakat dan wisatawannya.

Sekarang, taman-taman kota di Bali kalau diperhatikan hanya pembatas jalan. Terkadang rumputnya tak terurus bahkan tanamannya juga gersang. Nyaris tak ada kesan yang utuh bahwa apa yang ada di jalan-jalan itu menjadi bagian keindahan taman kota.

Baca juga:  Pariwisata Masih Diminati, Di 2017 Investasi Tumbuh 31 Persen

Di Surabaya, Jawa Timur, saya lihat taman kota memang benar-benar terawat dan terjaga. Keindahan dan kebersihan juga menyatu. Taman yang indah, jalan yang bersih membuat kota ini makin disayangi warganya.

Warga Surabaya tanpa disuruh rasanya kini ikut menjadi bagian Kota Surabaya untuk menjaga kotanya. Ini karena kesadaran terbangun setelah bertahun-tahun merasakan nyamannya hidup di kota yang bersih. Mereka juga menikmati pujian karena kota ini memang indah.

Baca juga:  Pembalap Denpasar Maliki Juara 3 di Surabaya

Di Bali rasanya hal ini bisa dijabarkan. Provinsi Bali hendaknya membuat terobosan dengan melombakan taman perkotaan di kabupaten/kota.

Ini setidaknya untuk menjadikan wajah Bali nyaman. Banyak jalur yang mungkin bisa dijadikan taman percontohan. Selain By-pass Ida Bagus Mantra, By-pass Ngurah Rai juga layak ditata. Ini hendaknya menjadi salah satu agenda strategis.

Bila perlu studi banding soal pertamaan dilakukan secara bersama. Kini, banyak negara lain justru mencontoh Surabaya dalam menata kotanya. Kita tentu sangat memungkinkan melakukan itu sepanjang ada niat menjadikan Bali ini pulau yang indah, bukan pulau yang dijejali investasi saja.

Baca juga:  Penjualan Pasir Laut

I Wayan Arsana

Gianyar, Bali

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *