AMLAPURA, BALIPOST.com – Tingginya curah hujan yang terus melanda wilayah Karangasem kembali memicu bencana tanah longsor dan pohon tumbang di beberapa titik. Kali ini tanah longsor yang terjadi menimbun akses jalan di dusun Sega, Desa Bunutan Kecamatan Abang Karangasem, Rabu (13/2).
Kondisi itu memaksa kendaraan roda empat tidak dapat melintas karena material longsoran masih berada di badan jalan. Kepala Dusun Sega I Komang Kariana mengatakan, diketahuinya adanya longsor tersebut sejak pukul 06.00 Wita. Pasalnya, sebelum longsor di wilayah tersebut memang di guyur hujan yang sangat lebat. Kodisi tersebut membuat aktivitas warga menjadi terganggu. Pasalnya, seluruh badan jalan ditimbun material longsoran.
Kata dia, kondisi itu mengakibatkan aktivitas warga setempat menjadi terganggu. Pasalnya, saat ini jalan hanya bisa dilintasi kendaraan rods dua, semntara roda empat tak dspat melintas karena material longsoran masih ada di badan jalan.
“Warga di bantu oleh petugas BPBD sudah gotong royong untuk mencoba membersihankan material longsoran. Tapi, mengingat longsoran cukup besar saat ini baru bisa dilintasi sepeda motor saja. Sementara untuk mobil belum bisa melintas. Karena masih banyak material longsoran yang belum dibersihkan. Karena selain longsoran tanah juga ada batu yang berukuran, sehingga untuk membersihkan itu harus menggunakan alat berat,” ujarnya.
Kalak BPBD Karangasem Ida Bagus Arimbawa, mengatakan, pasca terjadinya longsor pihaknya langusng menerjunkan petugas untuk melihat bencana longsor dsn melakukan penanganan dengan cara gotong royong yang melibatkan peran Babinsa, Babinkantibnas, Kepala Desa, Bina Marga Dinas PUPR, PMI, PLN dan masyarakat setempat.
“Tanah longsor baru dapat ditangani sebagian. Karena longsor yang terjadi cukup besar, sehingga untuk membersihakn material longsoran harus dipakai alat berat. Mungkin besok (Kamis red) kita akan turunkan alat berat untuk membersihkan itu,” katanya.
Selain bencana longsor, bencana pohon tumbang juga terjadi di Banjar Dinas Asah Teben, Desa Datah, Abang. “Untuk pohon tumbang sudah berasil kita tangani,” jelas Arimbawa. (eka prananda/balipost)