Petugas Dishub dan aparat melakukan pengamanan arus lalu lintas di jalan Nakula, Legian. (BP/Dokumen)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Untuk mengurangi kekroditan lalulintas di jalan Nakula, Legian, Kamis (14/2), Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Badung melakukan uji coba perubahan arus lalu lintas. Pelaksanaan uji coba di Jalan Nakula dan sekitarnya itu dikawal oleh puluhan petugas Dishub, dipimpin langsung Kadishub Badung AA Ngurah Rai Yuda Darma.

Dari pantauan di lapangan, hari pertama uji coba ini memang mengakibatkan kekroditan di beberapa ruas jalan. Namun, hal itu tidak berlangsung terlalu lama.

Kadishub Badung, AA Ngurah Rai Yuda Darma mengatakan, untuk melancarkan pelaksanaan uji coba, pihaknya menerjunkan anggota total sebanyak 35 orang. Mereka adalah para petugas dari Induk dan UPT LLA Dishub Badung.

Baca juga:  Pinjam Dana PEN Ratusan Miliar, Badung Tata Pantai Samigita

Setelah hari pertama uji coba perubahan arus lalu lintas di Jalan Nakula, Legian, pada hari-hari berikutnya, uji coba akan diperkuat dengan penempatan anggota di setiap persimpangan. Itu dipastikan akan terlaksana atas koordinasi dengan berbagai pihak terkait lainnya.

Untuk evaluasi, akan dilaksanakan setiap saat dalam masa uji coba. Semuanya akan dicatat, termasuk soal wilayah-wilayah terdampak. “Nanti setelah itu, baru akan kita fungsikan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL)-nya,” ujarnya.

Sementara, Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Badung, Tofan Priyanto, yang turut mendampingi menyebutkan, selama ujicoba, imbas penumpukan sempat terjadi di Simpang Padma Timur – Sri Rama. Namun, hanya terjadi beberapa jam saja.

Baca juga:  Minimalisasi Banjir di Kuta, Normalisasi Sedimentasi Aliran Tukad Mati Perlu Kontinyu

Pihaknya meyakini, ada banyak dampak positif yang bisa diperoleh dari perubahan arus lalu lintas itu. Misalnya berkurangnya crossing, dari yang awalnya terdata berjumlah 16 titik, menjadi hanya 3 titik saja.

Selain itu, fase setting lampu lalu lintas di Simpang Arjuna – Nakula yang dahulunya terbilang banyak, saat ini tersisa hanya dua fase saja. Yakni satu fase dari arah selatan, dan satu fase dari arah utara.

Dengan kondisi ini, pihaknya memperkirakan uji coba tidak akan berlangsung terlalu lama. Kemungkinan ujicoba ini akan berlangsung satu sampai dua minggu, sebelum ditetapkan sebagai permanen. “Melihat situasional, rasanya memang inilah yang menjadi harapan bersama. Mulai dari kita selaku instansi teknis, kepolisian, dan lain sebagainya,” yakinnya.

Baca juga:  Kuta Lebih Baik Macet Tapi Hidup

Dijelaskannya, untuk perubahan arus lalin ini, ada tiga hal yang dominan dilakukan. Pertama, adalah mengubah arus lalu lintas di Jalan Nakula yang tadinya dua arah, menjadi satu arah ke timur.

Kemudian pembatasan masuk kendaraan dari arah timur itu dimulai dari Simpang Ekalaweya. Kedua, Jalan Plawa atau dikenal Gang Baik Baik yang tadinya dua arah, jadi satu arah ke selatan. Ke tiga, mulai dari Bunut Sari di Padma Timur itu dibuat satu arah ke barat. “Itu difungsikan sebagai salah satu pintu masuk ke Nakula,” terangnya. (yudi Karnaedi/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *