Lantai menurun menuju stage di lantai bawah yang kondisinya mulai mengelupas. (BP/ina)

BANGLI, BALIPOST.com – Kualitas proyek pembangunan tempat peninjauan panorama Penelokan yang menelan anggaran belasan miliar rupiah disoroti Komisi III DPRD Bangli. Pasalnya proyek pemerintah yang baru selesai dibangun sekitar dua bulan lalu dan belum sempat diresmikan itu, kondisinya kini sudah mulai mengalami kerusakan. Kerusakan terlihat pada bagaian lantai menurun menuju stage yang kondisinya mulai mengelupas. Tak hanya itu, dewan juga menyoroti kualitas lantai kayu di sekitar stage yang bergelombang.

Dalam kunjungannya ke tempat peninjauan panorama Penelokan Senin (18/2), Ketua Komisi III DPRD Bangli Ketut Suastika didampingi anggota Komisi III Wayan Karyasa terlihat heran melihat kondisi lantai menurun menuju stage. Lantai yang permukaannya mirip karpet itu kondisinya sudah mulai banyak mengelupas. Bahkan di satu titik, permukaan lantainya hancur saat disentuh. Tak hanya itu lantai menurun itu juga terlihat jorok lantaran berisi banyak kotoran anjing.

Baca juga:  Gubernur Koster: Warisan Bersejarah Wajib Dijaga

Saat berada di lantai bawah di dekat stage Suastika dan Karyasa menemukan tembok yang mulai retak dan lantai kayu yang permukaannya tidak rata alias bergelombang. Anak tangga yang ada di lokasi juga tak luput dari dari perhatian. Menurut Karyasa anak tangga yang ada di lokasi, kondisinya cukup membahayakan karena memiliki ukuran yang tidak sama. Beberapa anak tangga ada yang ukuran lebarnya kurang dari panjang telapak kaki dewasa, sehingga jika dilalui berpotensi membuat orang terjatuh.

“Minimal anak tangga itu lebarnya 30 centimeter. Karena kalau seperti ini kondisinya, cukup membahayakan. Bisa menyebabkan orang terjatuh,” terangnya.

Dia pun meragukan anak tangga itu dibuat sesuai bestek. Baik Karyasa maupun Suastika mengaku cukup miris melihat kondisi proyek yang baru selesai dibangun itu. Mereka menilai tidak ratanya permukaan lantai kayu dan kerusakan lantai di jalanan menurun menuju stage, disebabkan karena proses pengerjaan proyek yang terkesan tergesa-gesa. Agar kerusakan tak semakin parah, Suastika dan Karyasa meminta untuk segera dilakukan perbaikan. Mumpung tempat peninjauan panorama Penelokan itu saat ini masih dalam masa pemeliharaan.

Baca juga:  Anggaran Penanganan COVID-19 Meningkat Hingga Rp 300 Triliun

“Anak tangganya itu harus diperbaiki, dibuat dengan ukuran lebar yang sama, agar tidak membahayakan. Dan lantai kayunya itu juga harus dibuat rata. Karena kalau dibiarkan, lama-kelamaan bisa tambah rusak dan jebol,” kata Karyasa.

Dikonfirmasi terpisah terkait hal itu, Kabid Bina Obyek Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Bangli Wayan Bona tak menampik soal kondisi lantai menurun menuju stage yang sudah mulai mengelupas. Dia mengatakan, kerusakan itu disebabkan karena ulang kawanan anjing yang sering masuk ke areal tersebut. “Itu karena keskes kuluk. Kalau malam-malam anjing banyak sekali yang masuk kesana. Dulu sempat ditutupi triplek, tapi diterobos juga,” ujarnya.

Baca juga:  Triwulan Kedua Proyek Penataan Penelokan Belum Jalan

Untuk menghindari adanya hewan yang masuk ke areal stage, Bona memandang perlu dibuatkan semacam pintu. Dalam pengerjaan proyek kemarin, jalan menuju stage tidak dipasangi pintu karena memang tidak masuk dalam perencanaan.

Mengenai kondisi permukaan lantai kayu yang bergelombang, Bona meminta agar dimaklumi mengingat proyek pembangunan tempat peninjauan panorama Penelokan dikerjakan dalam waktu yang sangat singkat yakni hanya 3,5 bulan. Proses pengerjaannya dilakukan hingga tengah malam. Dikatakan juga bahwa karena tempat peninjauan panorama Penelokan itu sudah diserahkan ke Badan Pengelola Pariwisata BUGG, saat ini perawatannya akan dilakukan oleh pihak badan pengelola. (dayu rina/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *