Pejalan kaki melintasi areal persawahan di Kertalangu, Denpasar. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sebanyak 11 subak di Denpasar Timur (Dentim) tak bisa bercocok tanam. Sedikitnya terdapat 625 hektare lahan pertanian tersebut tak bisa menanam padi maupun tanaman hortikultura lainnya.

Penyebab dari tidak bisanya 11 subak di Dentim ini bercocok tanam, menurut Kepala Dinas Pertanian Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra, Selasa (19/2) dikarenakan peningkatan jaringan irigasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Tukad Ayung, di kabupaten Gianyar, yang dilaksanakan Balai Wilayah Sungai Bali Penida (BWS-BP). Ia mengutarakan kondisi ini akan terjadi hingga Desember 2019.

Baca juga:  Sudah Babak Belur, Nasib Subak di Bali Bagai "Kerakap Hidup di Batu"

Dikatakan, subak yang terkena dampak dari peningkatan jaringan Tukad Ayung, yakni Subak Umadesa, Subak Temaga, Subak Padanggalak, Subak Umalayu, Subak Subak Paang, Subak Saba, Subak Longatad, dan Subak Taman. Ambara Putra mengatakan, pengerjaan penataan jaringan tersebut akan berlangsung mulai April 2019 ini.

Artinya, sejak saat itu petani di 11 subak tersebut tidak bisa bercocok tanam. Seharusnya, setelah panen saat ini, petani akan menanam palawija. “Kalau masih ada air sedikit-sedikit sebenarnya bisa. Tetapi kalau sama sekali tidak ada, ya mungkin sampai Desember 2019 nanti mereka tidak bisa bercocok tanam,” katanya.

Baca juga:  Patung Misterius Berwujud Pendeta Hindu Gegerkan Warga di Perancak

Ambara Putra mengungkapkan, para petani tidak bisa bercocok tanam selama delapan bulan, otomatis akan kehilangan penghasilan dari panen
padi mau pun tanaman hortikultura. Mengurangi jumlah kerugian petani, pada saat mereka bisa bercocok tanam, Dinas Pertanian sudah menyiapkan bantuan bibit. “Kita akan bantu nanti bibitnya,” ujarnya.

Pemberian bibit ini akan dilakukan pada lahan 625 hektar yang terkena dampak perbaikan jaringan irigasi tersebut. “Kalau airnya bisa mengalir bulan Oktober akan dibantu bibit benih padi di APBD Perubahan 2019. Jika tidak selesai November akan dibantu benihnya pada APBD
induk 2020,” kata Ambara Putra.

Baca juga:  Parah, Sedimentasi Saluran Irigasi di Desa Lokapaksa

Lebih lanjut Ambara Putra mengemukakan, Dinas Pertanian tahun 2019 ini akan membantu kurang lebih 800 hektare benih padi kepada para petani. Selain itu, membuat demplot padi varietas unggul di masing-masing kecamatan sebanyak 50 hektare. (Asmara Putera/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *