BANGLI, BALIPOST.com – Aset milik Pemkab Bangli banyak yang terbengkalai. Salah satunya kolam renang Segening yang berlokasi di Lingkungan/Kelurahan Kawan, Bangli.

Sudah dua puluh tahunan terakhir, kolam renang yang dibangun lengkap dengan fasilitas toilet dan wantilan itu dibiarkan terlantar hingga rusak parah. Berdasarkan pantauan di lokasi Jumat (22/2), kolam renang Segening terdiri dari dua unit kolam. Satunya untuk kolam dewasa dan satu kolam lainnya untuk anak-anak.

Karena sudah lama tak difungsikan dan dibiarkan terbengkalai, kedua unit kolam yang sudah mengering itu kini tertutupi semak. Keramik pada pinggiran kolam juga sudah banyak yang copot dan rusak.

Tak hanya pada bangunan kolam renang, kerusakan parah juga terlihat pada bangunan yang ada di sebelah barat kolam renang dewasa. Bangunan yang didalamnya terdiri dari beberapa ruangan itu, dipenuhi semak.

Baca juga:  Petani Tewas di Danau Batur

Atapnya terlihat sudah keropos dan nyaris ambruk. Kondisi yang sama tampak pada bangunan wantilan yang ada di sebelahnya.

Kepala Lingkungan Kawan Nengah Sujena saat dikonfirmasi mengatakan, kolam renang Segening itu dibangun saat jaman pemerintahan Bupati Bangli Winaya. Dulunya keberadaan kolam renang tersebut banyak dikunjungi dan dimanfaatkan warga untuk belajar berenang.

Namun sejak sekitar dua puluhan tahun terakhir, kolam renang itu tak lagi beroperasi dan dibiarkan terbengkalai oleh pemerintah. “Saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Bangunannya sudah banyak yang mengalami kerusakan. Akses jalannya juga sudah rusak parah dan sulit dilalui kendaraan,” terangnya.

Menurut Sujena, keberadaan kolam renang beserta bangunan fasilitas lainnya yang ada di areal tersebut sejatinya memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi daya tarik wisata baru jika dilakukan penataan dengan baik. Pihaknya pun memiliki keinginan untuk menata dan mengelola areal kolam renang itu. “Sekarang kan lagi tren. dimana-mana ada tempat wisata yang menarik untuk selfie. Kami ada keinginan menata dan mengelolanya. Kami ingin buat tempat ngopi nyantai di sekitar areal itu, karena pemandangannya menarik, berada di pinggir sungai. Ada air terjun dan pancoran juga di dekatnya yang bisa dikembangkan jadi tempat wisata spiritual,” jelasnya.

Baca juga:  Sido Muncul Angkat Silat di Iklan Tolak Linu Terbarunya

Hanya saja untuk mengembangkan itu, pihaknya terkendala akses jalan. Dikatakan Sujena, jalan aspal menuju lokasi kolam renang Segening saat ini kondisinya sudah hancur dan dipenuhi semak hingga sulit dilalui kendaraan.

Rusaknya kondisi jalan, juga menjadi penyebab pihaknya tak mengambil tawaran bantuan dari pemerintah pusat untuk mengelola dan mengembangkan wisata spiritual di lingkungan Kawan. “Dulu pernah ditawari bantuan untuk mengembangkan wisata religi di lingkungan kawan. Kami tertarik untuk mengelola lokasi itu. tapi karena akses jalan yang sudah rusak dan bantuan dananya terbatas, kami tunda,” ungkapnya.

Baca juga:  Diterjang Tsunami, Destinasi Wisata Lamsel Alami Kerusakan Parah

Untuk menata dan mengelola areal kolam renang Segening serta areal sungai dan lahan yang ada di sekitar lokasi, pihaknya mengaku sudah sempat berkoordinasi dengan pihak puri di Bangli. “Kalau ke Pemkab belum,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Badan Keuangan, Pendapatan dan Aset Daerah (BKPAD) Kabupaten Bangli Gede Suryawan saat dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa kolam renang Segening itu asetnya tercatat di Setda Bangli. Dia tak bisa menjelaskan mengenai keberadaan kolam renang Segening itu, baik soal kapan dibangun dan sejak kapan mulai terbengkalai. “Maaf, saya tidak tahu detailnya, coba ditanyakan di pengguna barang,” tandasnya. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *