GIANYAR, BALIPOST.com – Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gianyar terus berupaya menangani kebocoran. Bahkan saat ini tingkat kebocoran sekitar 39,84 % di seluruh kawasan seni ini. Menangani persoalan ini PDAM berencana akan belajar ke Australia.
“Sekitar 39,84% tingkat kebocoran air kita. Masih tinggi, sehingga kami perlu belajar dari Australia,” ungkap Direktur Utama PDAM Gianyar, I Made Sastra Kencana Senin (25/2) kemarin.
Diungkapkan pula, saat ini PDAM Gianyar memiliki panjang pipa sekitar 1,6 juta kilo meter dalam semua jenis dan ukuran pipa. Nah dari jumlah itu, sekitar 70 % nya merupakan pipa tua. “Itu semua pipa yang sudah ditanam sejak 1987 sampai sekarang, ” katanya.
Selama ini PDAM Gianyar terus berupaya menekan kebocoran. Salah satunya dengan memetakan zona pelanggan di Kabupaten Gianyar menjadi 51 zona. Diakui zona ini mempermudah petugas dalam melakukan penanganan, sampai saat ini tingkat kebocoran menjadi 39,84 %. Mengoptimalkan penanganan kebocoran ini, PDAM Gianyar berencana belajar ke Australia. ” Kami tertarik untuk mengetahui cara menekan tingkat kebocoran air disana, ” katanya.
Dikatakan, PDAM Kabupaten Gianyar berkesempatan terpilih menjadi salah satu penerima bantuan hasil kerjasama Perpamsi dengan Australian Water Association (AWA). Jajaran Direksi PDAM Gianyar pun berkesempatan mengikuti pembelajaran terkait program perbaikan utilitas air di negeri Kangguru itu.
Menurut Made Sastra Kencana, kesempatan untuk mendalami utilitas air di luar negeri ini cukup langka. Terlebih se -Indonesia, hanya 3 PDAM yang terpilih yakni PDAM Gianyar, PDAM Cirebon dan PDAM Yogyakarta. “Karena banyak yang berminat, ada dua PDAM tambahan yang ikut serta yakni Semarang dan Surabaya. Program ini dimulai pada Maret 2019 ini dan kami akan berangkat sekitar Mei mendatang,” jelasnya.
Dikatakan dengan pertukaran kunjungan ini, PDAM Gianyar akan mengetahui kinerja pengelolaan air di Australia. Diantaranya, manajemen aset, kualitas air, sistem SCADA, efisiensi energy, manajemen keuangan dan sumber daya manusia (SDM). “Tatkala program ini berjalan baik, AWA mengatakan akan meningkatkan bantuannya, bahkan dengan hibah langsung,” jelasnya.
Dijelaskan, program kerjasama ini PDAM Gianyar diundang, sehingga segala biaya ditanggung oleh pihak Australia. “Selama 5 hari, bersama maksimal 3 direksi kami akan melihat sistem pengelolaan utilitas air di Australia. Saya sendiri berkeinginan melihat danau yang dibendung di Melbourne, yang membuat negeri Kangguru ini tidak kekurangan air,” tandasnya. (manik astajaya/balipost)