BANYUWANGI, BALIPOST.com – Warga Lingkungan Klatakan, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, geger, Minggu (24/2) malam. Pemicunya, 31 warga setempat mendadak terserang diare. Seluruhnya dilarikan ke puskesmas setempat. Tak ada korban jiwa dalam musibah ini. Dugaan sementara, diare dipicu konsumsi air yang tak sehat.
Insiden diare massal ini mulai dirasakan warga sejak sore. Menjelang malam, jumlahnya terus bertambah. Hingga tengah malam, terdata 21 orang, dan terus bertambah hingga tembus 31 orang. Keluhannya sama, buang air besar berkali-kali. Tak hanya warga dewasa, sejumlah anak-anak juga terkena diare. Bahkan, ada satu keluarga yang seluruhnya terserang diare.
Seluruh warga yang terserang langsung dilarikan ke Puskesmas Klatak. Ada juga yang ke dokter umum. “ Begitu kami mendapat kabar, tim langsung kita turunkan ke warga. Termasuk melakukan perawatan di puskesmas,” kata Lurah Klatak Candra Tistiyono, Senin (25/2).
Menurutnya, hingga Senin pagi, beberapa warga masih dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan pemeriksaan. Hasilnya, tidak ada yang harus dirawat inap. Seluruhnya rawat jalan.
Candra menambahkan pihaknya belum bisa memastikan pemicu diare massal tersebut. Pihaknya menunggu hasil pemeriksaan medis yang dilakukan puskesmas. Namun, pejabat ini mengakui jika warga yang terserang diare hanya terlokalisir di satu tempat. Tak sampai meluas ke daerah lain.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Klatak, drg. Zelfia menjelaskan pihaknya langsung bergerak cepat begitu mendapat laporan serangan diare. Warga yang kondisinya memprihatinkan langsung dibawa ke puskesmas. “ Ini bukan kejadian luar biasa (KLB). Memang, warga banyak yang terserang diare,” kata Zelfia.
Ditambahkan, dari 31 warga yang terdata diare, seluruhnya sudah tertangani dokter. Baik di rumah sakit dan dokter rawat jalan. Pihaknya menduga, warga yang terserang diare akibat mengkonsumsi air dari jaringan Himpunan Pemakai Air Minum (Hipam) yang mengalir ke wilayah setempat. “ Hasil pemeriksaan air yang dikonsumsi warga, kondisinya tidak memenuhi kriteria air minum sehat. Dugaan sementara, ini yang memicu diare,” jelasnya.
Terkait kejadian ini, pihaknya akan menurunkan tim puskesmas untuk memberikan penyuluhan diare dan sanitasi lingkungan. “ Kami akan sertakan dokter umum juga. Lalu, kami bagikan obat-obatan penanganan pertama diare,” pungkasnya. (Budi wiryanto/balipost)