AMLAPURA, BALIPOST.com – Pembangunan jembatan darutan penghubung Kelurahan Subagan dengan Desa Pertima kembali dilanjutkan, Rabu (27/2). Pembangunan jembatan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama dengan Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (PUPR) Karangasem tersebut, ditarget tuntas sebelum pelaksanaan Hari Raya Nyepi yang jatuh pada 7 Maret mendatang.
Kasi P2 Jembatan Dinas PUPR Karangasem, I Ketut Suranata di sela-sela pembangunan jembatan mengatakan, jika pembangunan jembatan ini terus dilakukan bekerjasama dengan BPBD Karanagsem beserta dengan warga setempat.
Kata dia, untuk saat ini proses pengerjaan baru tahap pemasangan lantai jembatan. “Kita akan kebut pengerjaan jembataannya. Karena kita upayakan jembatan segera diselesaikan. Bahkan target kita jembatan sudah rampung dan dapat dilewati oleh warga sebelum Hari Raya Nyepi. Dan jembatan yang dibangun ini khusus direkomendasikan untuk pejalan kaki. Sementara roda dua tidak direkomendasikan, ”ujarnya.
Suranata menambahkan, jika pembangunan jembatan darurat ini supaya aktivitas warga tidak trganggu. Pasalnya, selama jembatan putus dan tidak dapat dilintasi, warga yang hendak bepergian ke lahan pertanian yang dekat dengan jembatan ini terpaksa harus memutar lumayan jauh.
Jadi, diharapkan dengan dibangunnya jembatan darurat ini, warga yang hendak meluju ke lahan persawahan tidak lagi harus memutar. “Setiap harinya warga sangat banyak melakukan aktivitas melintasi jembatan ini. Kita harap setelah dibangan jembatan ini, aktivitas warga bisa kembali normal,” katanya.
Disinggung terkait perbaiakan jembatan yang putus ini, Suranata menegaskan, kalau perbaikannya tidak bisa dianggarkan tahun ini. Karena perbaikan jembatan ini akan dilakukan secara total, sehingga penggarannya dilakukan di tahun 2020 mendatang. “Untuk perbaikan jembatan ini kita anggarakan sekitar 1,5 miliar,”jelas Suranata.
Sementara itu warga setempat, I Nengah Bentet mengakui, jika pihaknya sangat mendukung sekali dibangunnya sejembatan darurat ini. Kendati belum bisa dilalui kendaraan roda dua dan roda empat, akan tetapi setidaknya sudah bisa dilalui pejalan kaki. “Pembangunan jembatan ini sangat membantu. Karena tidak lagi memutar jauh lagi,”ujar Bentet.(eka prananda/balipost)