Suasana Rakor pengamanan Nyepi di Jembrana. (BP/istimewa)

NEGARA, BALIPOST.com – Polres Jembrana, Rabu (27/2) menggelar rapat koordinasi dengan intansi terkait pengamanan rangkaian Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1941. Rakor yang dipimpin Waka Polres Jembrana Kompol I Komang Budiartha turut dihadiri Sekda Jembrana I Made Sudiada, Dandim 1617/Jembrana Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok, Kepala Kementerian Agama Jembrana, Satpol PP, Perhubungan, Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), FKUB, ASDP Gilimanuk serta Ketua Pasikian Pecalang Jembrana.

Dalam pemaparan, Kabag Ops Polres Jembrana Kompol M Didik Wiratmoko menyebutkan bahwa untuk pelaksanaan pengamanan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1941 lebih dari 700 personil Polres Jembrana. Selain itu sekitar 800 orang lebih pecalang dilibatkan dalam pengamanan.

Baca juga:  Perusahaan dan UMKM Diharapkan Jalankan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

Waka Polres Jembrana dalam arahannya menyampaikan sebelum dilaksanakan pengamanan agar dilaksanakan apel kesiapan pengamanan rangkaian Hari raya Nyepi, pihaknya menekankan untuk memperketat pemeriksaan di Gilimanuk. Hal tersebut dilakukan guna mempersempit ruang gerak paham radikalisme atau pelaku tindak kejahatan yang mau menggagalkan perayaan hari raya nyepi. “Lakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait penutupan arus lalin menuju Denpasar , karena semua memakai jalur utama termasuk saat arak-arakan ogoh ogoh agar tidak terjadi kemacetan,” terang Budiartha.

Baca juga:  Pecalang Diminta Edukasi Krama Taati Prokes 3 M

Selain itu, pada saat pelaksanaan dan berakhirnya Nyepi juga dilakukan pengamanan, sehingga kendaraan yang masuk Bali tidak terjebak di tengah jalan. Bila memang ada yang masuk Bali melewati batas waktu agar diarahkan untuk diparkir pada kantong-kantong parkir.

Selain itu petugas juga akan mengintensifkan patroli seminggu sebelum perayaan Nyepi untuk mencegah peredaran minuman keras yang dapat memicu keributan.

Dandim 1617/Jembrana, Letkol Kav. Djefri Marsono Hanok mengungkapkan mengacu dengan ketentuan-ketentuan yang sudah disepakati agar dilaksanakan dengan baik. Yang perlu diperhatikan yaitu saat pelaksanaan ngarak ogoh-ogoh.

Baca juga:  Ini, Empat Budaya yang Didaftarkan Badung Sebagai WBTB

Para peserta dipastikan tidak minum miras agar terhindar dari gesekan. Dandim juga menilai perlunya mensosialisasikan kepada pengusaha yang membawa sembako agar tidak terjadi kemacetan saat pelaksanaan Nyepi. (Surya Dharma/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *