DENPASAR, BALIPOST.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Jumat (1/3) di Ruang Kerjanya, menerima audensi dari Panitia Bali Spirit Festival terkait event tahunan yang akan diselenggarakan pada 24-31 Maret 2019.
Dalam kesempatan itu, Pendiri Bali Spirit Festival dan Penghubung Budaya I Made Gunarta, menyampaikan bahwa ini merupakan tahun ke-12 festival tersebut diselenggarakan. Awal pendirian pada 2007 bertujuan untuk membuat sebuah desa komunitas global yang mengayomi keberagaman kreativitas dan spiritual melalui yoga, musik dan tari.
Ia melaporkan, bahwa festival tersebut setiap tahunnya berhasil menarik perhatian kurang lebih 8.000 pengunjung yang datang dari 60 negara untuk mengikuti kegiatan ini selama delapan hari. Di samping itu, 78% dari pengunjung festival setelah selesai acara tetap tinggal di pulau Bali untuk berlibur, dan hal itu berhasil menambah angka ekonomi di Bali lebih dari US$ 9.100.000 dalam lima tahun terakhir.
Untuk itu, festival yang akan diselenggarakan di Bali Purnati tidak hanya menyajikan yoga, music maupun tari namun juga menyajikan lebih dari 300 lokakarya, seminar, master class, hari cinta keluarga, dharma dair dan pasar malam. Made Gunarta yang didampingi Ketua Panitia Pelaksana I Made Andika berharap festival Bali spirit ke-12 ini dapat didukung oleh Pemerintah Daerah Baik Provinsi maupun Kabupaten dan komponen masyarakat Bali, sehingga acara yang berlangsung tiap tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan tentunya memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali.
Menanggapi hal itu, Wagub Cok Ace sangat mengapresiasi semangat dari para panitia yang tetap eksis dan konsisten dalam menyelenggarakan even tahunan ini. Menurutnya, festival yang melibatkan unsur masyarakat Internasional maupun domestik akan mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan perekonomian Bali, khususnya masyarakat lokal setempat.
Untuk itu, ia berharap panitia penyelenggara juga harus mampu merangkul masyarakat agar ikut berkontribusi dalam acara tersebut. Sehingga dampak positif dirasakan langsung oleh masyarakat sekitar. (Adv/balipost)