TABANAN, BALI POST.com – Pada saat Pengerupukan, sejumlah DTW di Tabanan tetap beroperasi. Namun, jam operasionalnya diperpendek atau tutup lebih awal dikarenakan kunjungan wisatawan diramalkan sepi pada hari tersebut.
Manajer DTW Tanah Lot, I Ketut Toya Adnyana, Jumat (1/3) mengatakan pada pengerupukan nanti jam operasional DTW Tanah Lot tutup lebih awal. Biasanya buka hingga pukul 19.00 Wita akan ditutup pada pukul 17.00 Wita.
Tutupnya operasional lebih awal ini karena melihat pengalaman tahun-tahun sebelumnya. Kunjungan sudah sepi saat pukul 16.00 Wita di hari Pengerupukan. “Wisatawan kebanyakan memilih kembali pada pukul 16.00 Wita untuk menghindari macet. Sehingga jam segitu DTW sudah sepi,” ujarnya.
Kunjungan saat Pengerupukan pun diprediksi akan menurun dibandingkan hari normal. Sebab wisatawan enggan keluar saat itu. “Tetapi petugas keamanan tetap siaga 24 jam. Dan saat manis Nyepi kunjungan tetap dibuka normal,” jelas Toya Adnyana.
Ia juga menghimbau pada Senin (4/3), wisatawan yang datang berkunjung ke DTW Tanah Lot diusahakan datang sebelum pukul 14.00 Wita atau setelah pukul 15.00 Wita untuk menghindari macet. Sebab pada waktu tersebut Desa Pakraman Beraban melakukan melasti. “Karena sekitar pukul 14.00 hingga 15.00 Wita suasana arus lalulintas krodit, disarankan berkunjung lebih awal atau lewat dari pukul tersebut,” paparnya.
Namun ia tidak memungkiri jika wisatawan pasti akan membludak pada jam-jam tersebut. Sebab momen melasti menjadi magnet kunjungan dan sangat dinanti para wisatawan, sekedar untuk selfie dan mengabadikan momen.
Hal serupa juga dilakukan DTW Ulun Danu Beratan. Menurut Manager DTW Ulun Danu Beratan, Wayan Mustika, DTW tetap beroperasional normal di hari Pengerupukan.
Namun diakui kunjungan akan mengalami penurunan di hari tersebut. Karenanya, pihaknya akan menutup waktu buka sejam lebih awal. “DTW akan ditutup pukul 18.00 Wita yang biasanya buka hingga pukul 19.00 Wita,” ujarnya. (Wira Sanjiwani/balipost)