Sejumlah pengendara roda dua turun dari kapal di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. (BP/udi)

BANYUWANGI, BALIPOST.com – Menjelang Nyepi (H-3), aktivitas penyeberangan di Gilimanuk-Ketapang mulai meningkat. Terutama, pengendara roda dua. Kapal yang datang dari Gilimanuk ke Ketapang didominasi kendaraan roda dua, Senin (4/3).

Diprediksi, arus kendaraan roda dua ini akan terus mengalir hingga Selasa (5/3) dan Rabu (6/3) sore. Meski cukup padat, peningkatan kendaraan roda dua dari Bali ke Jawa hanya sekitar 3 persen.

Kebanyakan, menyeberang dari Bali menjelang sore hari. “Penumpang dari Gilimanuk ke Ketapang didominasi roda dua. Meningkat sekitar 2-3 persen. Kalau kendaraan pribadi, masih normal,” kata Capt. Solikhin, General Manager PT Indonesia Ferry (ASDP) Ketapang-Gilimanuk, Senin siang.

Baca juga:  Siswi Korban Pesta Miras dengan Oknum Polisi Lapor ke Polres

Ditambahkan, peningkatan pengendara roda dua ini masih kategori normal. Karena itu, pihaknya belum menambah trip pelayaran. Jumlah kapal yang disiagakan juga tak berubah. Total 56 kapal.

Dari jumlah ini, 32 kapal dioperasikan. Jadwal sandar dan bongkar muat kapal juga masih normal. “Jumlah kapal dan intensitas penumpang masih normal.Kita masih bisa atasi dengan kapal yang ada,” jelasnya.

Nantinya, jika jumlah penumpang meningkat tajam, terjadi antrean, jadwal sandar akan dipercepat. Begitu muatan penuh, langsung diberangkatkan.

Baca juga:  Dua Bulan Lebih Bersidang, DPR Hasilkan Lima UU

Solikhin menambahkan, penutupan pelabuhan Ketapang-Gilimanuk akan dimulai Kamis (7/3), pukul 06.00 WIB, dan baru dibuka Jumat (8/3), pukul 06.00 WIB. Pelayaran terakhir dari Bali akan dilepas Kamis (7/3), pukul 03.00 WIB.

Mengantisipasi antrean selama Nyepi, pihaknya menyiapkan sejumlah kantung parkir di Pelabuhan Ketapang. Salah satunya, areal parkir stasiun kereta api dan terminal bus Sritanjung. “Kami siapkan 8 loket untuk roda dua dan roda empat. Pendataan manifest dilakukan dengan jemput bola,” imbuhnya.

Baca juga:  TdI 2018 Etape 3, Pembalap Nasional Berjaya

Sedangkan di Gilimanuk, disiapkan pintu loket. Menurutnya, peningkatan arus penumpang selama Nyepi adalah fenomena tahunan. Karena itu, skenario penanganannya tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *