SINGARAJA, BALIPOST.com – Kapolda Bali Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose bertatap muka dengan civitas akademika Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Senin (4/3). Dalam paparannya, Kapolda menyampaikan radikalisme merupakan bahan dasar terorisme, sehingga mahasiswa harus melakukan langkah-langkah kontra radikalisme.

Dengan demikian paham radikalisme dan terorisme bisa dieliminasi. Seminar dihadiri Kapolda Golose tersebut mengusung tema “Memperkokoh Nasionalisme sebagai Upaya Pencegahan Paham Radikalisme, Hoax dan Firehose of Falsehood.”

Pada kesempatan tersebut, Irjen Golose mengajak para mahasiswa untuk menghadapi persoalan radikalisme, hoax dan firehose of falsehood dengan mempertinggi rasa nasionalisme. Para generasi penerus harus diberikan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan serta nasionalisme demi keutuhan dan tegaknya NKRI. Dalam seminar wawasan kebangsaan ini, Kapolda membawakan materi berjudul menguatkan cinta kebangsaan demi tegaknya NKRI.

Baca juga:  Antisipasi Teroris, Ini Perintah Pangdam Udayana

Saat menyampaikan materi tersebut, intinya Kapolda menyampaikan situasi nasional yang sedang berjalan di Indonesia saat ini. Yaitu adanya ujaran kebencian, firehose of falsehood di media sosial terkait pesta demokrasi tahun 2019, intoleransi umat beragama, perkembangan radikalisme dan terorisme serta naiknya suhu politik menjelang pesta demokrasi 2019.

Jenderal bintang dua ini mengatakan, ujaran kebencian, hoax dan firehose of falsehood tersebut akan menuntun kita kepada perpecahan apabila tidak disikapi dengan benar. Sebab, firehose of falsehood dapat memberikan informasi yang akan membawa perpecahan bangsa sehingga akan saling membenci. “Mahasiswa sebagai agen perubahan harus memiliki ketahanan nasional dan wawasan kebangsaan yang kuat. Dengan demikian generasi penerus bangsa ini tidak mudah terpengaruh propaganda firehose of falsehood dalam situasi politik terkini,” ujar lulusan Akpol tahun 1988 ini.

Baca juga:  Bupati Giri Prasta Sebut Pancasila sebagai Rumah Bersama

Golose juga menyatakan dengan tegas akan menindak premanisme dan peredaran narkoba di Bali karena sangat meresahkan masyarakat. Untuk itu, dia berharap mahasiswa harus turut serta menutup ruang gerak premanisme dan narkoba di Bali.

Sementara Rektor Undiksa Singaraja Dr. I Nyoman Jampel, dalam sambutannya mengatakan Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Pasalnya memiliki beraneka ragam peradaban bangsa yang lebih dikenal sebagai peradaban nusantara, salah satunya adalah ideologi Pancasila.

Baca juga:  Pemilu 2024, Penyebaran “Hoax” Ganggu Polri

Sedangkan tantangan yang dihadapi Bangsa Indonesia saat ini adalah mempertahankan ideologi Negara Indonesia. Munculnya berita-berita hoax dan paham radikalisme akan berdampak pada perpecahan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia.

Rektor mengajak seluruh komponen bangsa mendukung kepolisian untuk membantu menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia. “Mari kita tetap menjaga NKRI harga mati. Pancasila adalah ideologi kita,” ujarnya.

Pada acara tersebut juga dilakukan pembacaan deklarasi oleh perwakilan mahasiswa ditirukan seluruh mahasiswa yang hadir. Isi deklarasi tersebut yaitu menentang berita hoax dan ujaran kebencian, mendukung pemilu yang aman dan damai, persatuan dan kesatuan, NKRI harga mati. (Kerta Negara/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *