Petir
Ilustrasi. (BP/dok)

AMLAPURA, BALIPOST.com – I Gede Pelegir (78) meninggal dunia akibat kelelahan mengikuti iring-iringan melasti serangkaian Panca Wali Krama Besakih, Senin (4/3). Pria paruh baya dari Banjar Dinas Besakih Kangin, Desa Besakih, Rendang, Karangasem ini sebelum meninggal dunia, sempat mendapat perawatan dari tim medis di Besakih dan sempat dilarikan ke Puskesmas Rendang.

Sayangnya, sampai di Puskesmas korban dinyatakan telah meninggal dunia. Jenazahnya dimakamkan di Setra Adat Besakih pada Senin (4/3) malam.

Baca juga:  Porwanas Ditutup, PWI Bali di Peringkat Kedelapan

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian tersebut terjadi pada Senin (4/3) sekitar pukul 14.30  Wita. Saat itu korban mengikuti iring-iringan melasti dengan berjalan kaki dari Pura Pesimpangan menuju Pura Penataran Agung Besakih.

Sekitar 700 meter sampai di atas Pura Manik Mas,  tiba-tiba korban terjatuh. Karena terjatuh korban kemudian sempat diberikan pertolongan pertama oleh petugas medis yang bertugas di pos Besakih.

Setelah itu korban langsung dilarikan ke Puskesmas Rendang. Di Puskesmas Rendang, tim dokter sempat memeriksa korban. Namun, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

Baca juga:  Ini Persiapannya, Jika Puluhan Ribu Naker Kapal Pesiar Pulang ke Bali

Keluarga korban, I Gede Paruna, Selasa (5/3) mengatakan, memang sebelum meninggal, korban sempat ngaturang ngayah mundut Ida Batara serangkaian upacara melasti ke Watu Klotok. Kata dia, korban ikut ngayah dari Pura Pesimpangan menuju Pura Penataran Agung Besakih.

“Korban meninggal di dalam perjalanan menuju puskesmas. Korban tidak memiliki riwayat penyakit sesak napas ataupan jantung. Kata dokter, penyebab korban meninggal dunia karena mengalami kelelahan mengingat umur korban sudah lanjut,” ujar Paruna. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  RSUD Sanjiwani Terima Delapan Orang Korban Ledakan Kembang Api
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *