JAKARTA, BALIPOST.com – Presiden Joko Widodo meresmikan Bandara Radin Inten II di Lampung. Setelah menandatangani prasasti peresmian, Jokowi mengatakan, pengelolaan Bandara Radin Inten II agar secepat diserahkan kepada PT Angkasa Pura II.
“Diserahkan saja ke AP II agar pengelolaan, pengembangan lebih cepat,” ujar Presiden di Bandar Lampung, Jumat (8/3).
Dalam kesempatan itu, Kepala Negara didampingi oleh Ibu Iriana Joko Widodo, serta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti, Kepala Bandara Radin Inten II Asep Kosasih, dan President Director PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin.
Di samping itu, lanjut Presiden, pengelolaan oleh AP II akan mendatangkan lebih banyak penerbangan domestik dan internasional di Bandara Radin Inten II. “Pengelolaan oleh AP II akan membuat penerbangan lebih banyak,” ujar Kepala Negara.
Adapun saat ini Bandara Radin Inten II masih dikelola oleh Unit Penyelenggara Bandara Udara (UPBU) di bawah Kementerian Perhubungan. Pada Agustus 2018, UPBU Kemenhub dan AP II sudah menandatangani Nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait serah-terima pengelolaan Bandara Radin Inten II.
Dirjen Perhubungan Udara Polana B. Pramesti mengatakan, saat ini proses penyerahan pengelolaan Bandara Radin Inten II ke AP II telah memasuki tahap verifikasi aset Barang Milik Negara. “Pengembangan akan dilakukan oleh AP II karena sekarang dalam proses verifikasi aset untuk pengelolaan Kerja Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara, diharapkan AP II nanti yang investasi,” ujar Dirjen Perhubungan Udara.
President Director AP II Muhammad Awaluddin mengatakan diharapkan dalam waktu dekat pembahasan pengelolaan bandara tersebut bisa dituntaskan. “Dalam waktu dekat kami harapkan AP II bisa segera menjadi pengelola Bandara Radin Inten II. Kami sudah menyiapkan berbagai rencana pengembangan termasuk perluasan terminal penumpang,” ujar President Director AP II Muhammad Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, besar nilai investasi yang sudah disiapkan untuk pengembangan Bandara Radin Inten II untuk jangka waktu 30 tahun kedepan diperkirakan sebesar Rp 500 miliar, sudah termasuk perluasan terminal penumpang pesawat.
Khusus terminal penumpang, pengembangan akan dilakukan pada 2019 hingga 2020 dengan investasi sekitar Rp 150 miliar. Adapun terminal penumpang Bandara Radin Inten II sendiri saat ini memiliki luas 5.000 meter persergi.
Bandara tersebut juga dilengkapi landasan pacu berdimensi 3.000 x 45 m, dengan luas apron mencapai 59.950 meter persegi guna mengakomodir 8 parking stand pesawat. Saat ini kapasitas terminal Bandara Raden Inten II mencapai 3,7juta penumpang per tahun dengan pergerakan penumpang sudah di atas 2 juta penumpang per tahunnya.
Ke depannya, AP II juga akan mengembangan infrastruktur pendukung operasional seperti perluasan dan renovasi gedung kargo, pembangunan gardu listrik khusus, pembangunan akses jalan, pembangunan gedung operasional CCR dan Power Quality, dan sebagainya.
Bandara Radin Inten II di Lampung adalah salah satu bandara yang akan diserahkan ke AP II tahun ini. Selain itu ada HAS Hanandjoeddin di Belitung dan Fatmawati Soekarno di Bengkulu dengan pola pengelolaan Kerjas Sama Pemanfaatan Barang Milik Negara.
Dengan tambahan 3 bandara yang dikelola, pada 2019 AP II total menangani 19 bandara di wilayah Indonesia. AP II saat ini juga tengah mengincar pengelolaan bandara di satu negara Asia Tenggara. (Nikson/balipost)