GIANYAR, BALIPOST.com – Warga Desa Adat Bandung, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar kini bersiap membuka objek wisata Bandung Waterfall. HMeski masih dalam proses penataan, objek wisata ini sudah dikunjungi wisatawan. Bahkan, sebulan dibuka, sudah terkumpul donasi sejuta rupiah dari objek ini.
Bendesa Adat Bandung, Dewa Putu Anom, Minggu (10/3) mengatakan meski masih penataan, sampai saat ini antusias wisatawan mengunjungi air terjun yang ada di aliran Sungai Pakerisan tersebut cukup tinggi. Dewa Anom menuturkan digagasnya obyek yang juga berada di bawah Dam Desa Adat Bandung ini karena jalur tersebut cukup banyak dilintasi wisatawan asing, yang tracking maupun bersepeda.
Melihat potensi itu, muncul keinginan warga setempat melakukan penataan untuk objek wisata. “Makanya dari sana kita lihat potensi yang ada, sehingga tergagaslah menata air terjun ini,” katanya.
Ia juga membenarkan meski baru satu bulan dalam proses penataan, sudah ada pemasukan sebesar Rp 1 juta dari objek ini. Dikatakan uang tersebut merupakan donasi dari wisatawan yang berkunjung. “Itu sumbangan wisatawan yang datang, kalau karcis belum kami patok, karena dasarnya juga belum ada,” katanya.
Ditambahkan, saat ini pihaknya sedang membentuk kepengurusan wisata baru tersebut. Ke depannya mereka akan mengurus segala sesuatu dengan pemerintah kabupaten, agar diajukan menjadi tempat wisata dan memiliki dasar saat memungut karcis masuk. “Tempat itu sangat cocok untuk spot foto yang backgroundnya air terjun,” ungkapnya.
Menuju objek wisata ini, pihaknya baru menyiapkan sejumlah papan arah yang berada di beberapa titik jalan. Meski masih dalam penataan, setiap harinya ada saja tamu yang datang sekitar dua sampai lima orang. “Karena kami hanya baru isi petunjuk arah pinggir jalan seadanya. Minggu depan mungkin sudah akan diisi spanduk dan dokumentasi supaya menarik wisatawan dan memperjelas jika di sini ada air terjun,” terangnya.
Ditambahkan, sampai saat ini pihaknya mengajak warga untuk melakukan bersih-bersih di areal waterfall tersebut. Terlebih akses menuju lokasi dari jalan yang ada hanya 30 meter saja. Sedangkan tinggi air terjunnya mencapai 10 meter lebih. “Tujuannya kita buat ini juga untuk mengenalkan Desa Bandung yang ada di Gianyar. Terlebih di desa ini banyak yang berkecimpung di dunia pariwisata,” ungkapnya.
Ia juga mengaku akan bekerjasama dengan pemilik cycling yang kerap melintasi desa tersebut. Sambil bersepeda, beristirahat di Bandung Waterfall kemudian kembali melanjutkan rute berikutnya. “Jadi kami akan bersinergi dengan komponen pariwisata lainnya,” tandasnya.
Secara terpisah Kabid Sumber Daya Pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten Gianyar, A.A Istri Dwi Hari Hidayati menerangkan bahwa setiap desa memiliki potensi pariwisata. Terpenting gencarnya perangkat desa dalam mengangkat dan mengembangkan potensi tersebut. “Minimal masyarakatnya sadar dengan desa mereka diajukan maupun akan ditetapkan sebagai desa wisata. Paling tidak melakukan sapta pesona itulah minimal,” katanya (Manik Astajaya/balipost)