GIANYAR, BALIPOST.com – Tangkapan nelayan di pesisir Kabupaten Gianyar mulai menurun, bahkan kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Diketahui kondisi ini terjadi karena sedang memasuki Sasih Kedasa.
Meski hasil tangkapan minim, sejumlah nelayan tetap berupaya melaut. Seorang nelayan I Nyoman Warupa saat ditemui di Pantai Lebih, Gianyar, Minggu (10/3) menerangkan nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan Putra Samudra Pantai Lebih, Gianyar sudah tiga hari ini mendapatkan hasil tangkapan menurun. “Sasih Kedasa ini ikannya kedas (tidak ada ikan, red),” katanya.
Diungkapkan sebelum sasih kedasa ini, pria yang asli dari Desa Lebih ini mengaku mendapatkan ikan sampai 30 kilogram. Sehingga saat kembali ke darat langsung ia jual di pesisir. Jika masih tersisa dijual di pasar-pasar pada langganannya.
Namun saat ini mencari 5 kilogram saja ia mengaku sangat sulit, karena ikannya tidak ada berdatangan. “Ikan yang paling sering didapatkan itu berjenis ikan lemuru hingga jenis ikan kucing, ” katanya.
Ia menjelaskan kondisi ini dirasakan hampir 200 lebih nelayan yang tergabung dalam kelompok nelayan Putra Samudra Pantai Lebih. Meski hasil tangkapan minim, sebagian nelayan tetap memilih melaut. “Seperti apa yang dikatakan pelingsir kami yang pengalaman menjadi nelayan, ikannya saat sasih kedasa menjadi kedas. Makanya banyak nelayan yang tidak mencari ikan ke dalam, kalaupun ada, palingan pukul 11.00 dan 13.00 mereka sudah balik lagi,” paparnya.
Ia sendiri mengaku menyayangkan kondisi ini terlebih cuaca sedang mendukung, tetapi hasil tangkapan minim. “Kadang hasil tangkapan mendukung namun cuaca yang belum tentu mendukung. Tetapi yang pasti banyak dapat hasil tangkapan yaitu tepat sehari setelah hujan itu pasti lumayan dapat ikan,” katanya.
Pria yang sudah 28 tahun menjadi nelayan ini juga mengatakan biasanya kalau tidak melaut hanya menggunakan jaring dan pancing di dekat bibir pantai. Itu pun tidak sampai ke dalam lautan, hanya beberapa meter dari bibir pantai.
Hal itu dilakukan disebabkan ikan ada yang berlindung di muara sungai. “Setelah pertengahan sasih kedasa ini baru bisa normal kembali hasil tangkapannya. Karena ikannya juga mengikuti arah angin dengan bergerombolan, kalau pas banyak dapat bisa sampai pukul 15.00 baru balik dan menjualnya langsung,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)