NEGARA, BALIPOST.com – Pembangunan Kebun Raya (KR) Jagatnatha dilanjutkan. Dengan ini Dinas Lingkungan Hidup Keberihan dan Pertamanan (LHKP) Jembrana, mengeluarkan permakluman tidak membuka KR untuk umum.
Permakluman tertulis ditempelkan di beberapa sudut pintu masuk kebun yang dibangun dengan kerjasama lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI) dan Kebun Raya Bogor.
Kadis LHKP Wayan Sudiarta dikonfimasi Selasa (12/3) mengakui pihaknya mengeluarkan permakluman agar KR Jagatnatha tidak dibuka untuk umum, kecuali pemangku, pemedek atau umat yang berkepentingan untuk bersembahyangan di pura Jagatnatha.
“Kita sengaja melarang pengunjung untuk masuk, kecuali untuk kepentingan persembahyangan di Pura Jagatnatha itu, karena alasan masih tahap kelanjutan pemeliharaan kebun raya,“ jelasnya.
Sejak dibangun, kebun raya seluas 6 hektar itu belum dilounching, karena masih tahap pemeliharaan termasuk kelanjutan penanaman pohon langka dan pohon usada yang menjadi tematik kebun.
Selama ini katanya memang kebun raya sudah ramai dikunjungi, karena pengunjung kerap berada di areal pepohonan yang di tanam.
“Dikhawatirkan pohon disandari atau diinjak sehingga bisa mati. Untuk menghindari itu kita permaklumkan untuk tidak dibuka untuk umum,“ tandasnya.
Untuk masa waktu pemeliharaan memerlukan waktu beberapa bulan ke depan.
Masa pemeliharaan kebun secara umum termasuk pemeliharaan tanaman tematik diperkirakan hingga Agustus mendatang.
Sambil menunggu dilounchingnya kebun ini, termasuk penanaman kembali sejumlah pohon tematik yang menjadi koleksi di kebun raya. “Jika sudah dilounching kebun akan kita buka kembali untuk umum,” jelasnya. (kmb/balipost)