Warga ngayah di Pura Ulun Danu Batur serangkaian Ngusaba Kedasa di Pura itu. (BP/istimewa)

BANGLI, BALIPOST.com – Puncak karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur, Desa Pakraman Batur, Kintamani akan berlangsung pada 20 Maret. Jelang pelaksanaan karya, sejumlah sarana upakara sudah mulai dipersiapkan krama.

Sesuai dudonan karya, upacara pujawali Ngusaba Kedasa di pura khayangan jagat tersebut akan dilaksanakan hingga April 2019. Pamucuk Pura Ulun Danu Batur Jero Gede Batur Duuran, Selasa (12/3) mengatakan, sejak 9 Maret lalu, krama lanang istri dari Desa Pakraman Batur dan beberapa desa batu sendi Ida Bhatara Ulun Danu sudah mulai ngayah di Pura Ulun Danu Batur.

Sebagian dari para pengayah membuat sarana upakara/banten, sebagian lainnya ngayah membuat genah (tempat) upakara. Selain ngaturang ayah, beberapa subak-ssubak di Bali juga ngaturang sarana upakara seperti bambu, ron, janur, kelapa dan lainnya.

Baca juga:  Pengembangan Anjing Kintamani Diperluas di Dua Desa

Dipaparkan Jero Gede Batur Duuran, sesuai dudonan karya, eed karya Pujawali Ngusaba Kedasa di Pura Ulun Danu Batur sudah dimulai sejak 6 Maret lalu dengan melaksanakan nanceb rompok, nanceb sunari, mepengalang, ngingsah, netegang, nyuci, nunas tirta dan ngeker dewasa. Pada 18 Maret mendatang, akan dilaksanakan wali di Merajan Agung Dalem Bukitan (Kanginan) dan Dalem Bukutan (kawanan), serta Ida Bhatari katuran bhakti pengodal/medal lan katuran nyejer dan katurang pesucian.

Pada hari itu dilaksanakan juga ngadegang bagia pula kerti dilanjutkan melaspas bagia pula kerti. Sehari kemudian pada 19 Maret, Ida Bhatara Bhatari katurang bhakti penganyar, bhakti mainoman dan mepepada lan melaspas wewalungan suku pat lan suku kalih.

Baca juga:  3 Tahun Terakhir, SMK Nasional Amlapura Krisis Siswa

Bertepatan dengan Purnamaning Sasih Kedasa, 20 Maret, dilaksanakan puncak karya dengan prosesi pepada agung. Pada hari itu, Ida Bhatari katuran pujawali ring tengahing dalu. Upacara dilanjutkan dengan menggelar bhakyi wayon agung dengan prosesi pepada penek pada 21 Maret, dan upacara bhakti wayon alit dengan prosesi bhakti maider gita dan bhakti penebeng/maican-ican bhakti ngabuangin.

Mulai tanggal 23 Maret hingga 1 April dilaksanakan upacara bhakti penganyar berturut-turut, dimulai dari Kabupaten Badung, jembrana, Denpasar, Buleleng, Karangasem, Klungkung, Gianyar, Bangli, Tabanan dan terakhir Bhakti penganyar prawartaka karya. Pada 2 April diaksanakan bhakti penyineb Ida Bhatari, dengan prosesi Bhakti pepranian, baris perang-perangan, metiti suara, nuwek bagia pula kerti, praline sampian, bhakt petetingkeb, mendem bbhagia pula kerti dan prosesi Ida Bhatari ngeluhur/mesineb.

Baca juga:  Setelah Kopi Kintamani, Endek Tulis Prada Juga Masuk Istana

Keesokan harinya atau pada 3 April, dilaksanakan prosesi Lunga ke Pura Dalem Balingkang. Rangkaian karya akan diakhiri dengan bhakti petetami/ngantukang Ida Bhatara/Bhatari Lingsir mewali ring jawi/Jagat Kresna Jambu Dwipa pada tilem sasih kedasa, tanggal 4 April mendatang.

Jero Gede Batur Duuran berharap para umat Hindu dimanapun berada dapat meluangkan waktu untuk ikut ngaturang ayah maupun ngaturang sarana upakara jelang pelaksanaan karya, serta melakukan persembahyangan selama karya berlangsung. (Dayu Swasrina/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *