TABANAN, BALIPOST.com – Salah satu produk unggulan Perusahaan Daerah Dharma Santhika (PDDS) adalah beras. Untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan permintaan di pasaran utamanya ke toko modern, PDDS mendaftarkan produk berasnya mendapatkan sertifikat Pangan Segar Asal Tabanan (PSAT) dari Kementerian Pertanian melalui Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Bali.
Menurut Direktur PDDS Tabanan, Putu Sugi Darmawan, tahun ini ada empat produk beras PDDS lolos sertifikasi dan mendapatkan sertifikat PSAT. Konsumen pun makin berminat untuk membeli produk unggulan PDDS itu.
Empat produk beras yang mendapatkan sertifikat PSAT adalah beras konvensional, beras wangi mentik susu, beras merah cendana dan beras hitam. “Sertifikat ini sebagai persyaratan untuk masuk toko modern dan dipercaya trend permintaan produk beras ini akan naik karena beberapa toko modern sudah melakukan permintaan produk beras ini,” ujar Sugi.
Semenjak mendapatkan sertifikat PSAT, sudah terjadi peningkatan permintaan. Untuk beras merah yang biasanya permintaan mencapai 500 kilogram per bulan sekarang naik menjadi 1 hingga 1,5 ton per bulan.
Sedangkan produk beras wangi mentik susu naik dari 500 kilogram per bulan menjadi dua ton per bulan. Kenaikan permintaan juga dialami beras konvensional varietas Ciherang dan Cigelis yang mencapai 30 ton per bulan. “Untuk beras hitam karena produknya terbatas peningkatannya tidak signifikan yaitu dari 300 kilogram menjadi 500 kilogram per bulan,” ujar Sugi.
Untuk bisa memenuhi permintaan yang diprediksi akan selalu meningkat, PDDS mengambil langkah-langkah memperbaiki manajemen rantai persediaan. Seperti untuk beras konvesional dilakukan dengan cara memantapkan lagi kerjasama dengan rekan-rekan pengusaha penyosohan beras yang ada di Tabanan.
Sementara untuk beras kategori khusus seperti beras hitam selain bekerjasama dengan Bumdes Tajen, pihaknya juga sedang mencari daerah yang berpotensi atau sedang mengembangkan beras hitam. “Dari informasi, Desa Belalang Kediri sedang mengembangkan beras hitam dan saat ini sedang dijajaki,” ujar Sugi.
Dalam memenuhi permintaan beras merah cendana selama ini PDDS Tabanan bekerjasama dengan Bumdes Mengesta dan karena adanya peningkatan permintaan, tahun ini kerjasama juga dijalin dengan Bumdes Babahan. Untuk memenuhi kebutuhan beras wangi mentik susu pihak PDDS telah melakukan pengembangan seluas 30 hektar.
Mengenai serapan produk, rata-rata permintaan per bulan dari toko modern terjual setidaknya 80 persen. “Sistem jualnya adalah konsinyasi. Sehingga biasanya yang 20 persen ini akan laku terjual di minggu pertama bulan berikutnya,” tegas Sugi. (Wira Sanjiwani/balipost)