Pekerja membuat kios di Lapangan Sutasoma untuk tempat berjualan pedagang Pasar Seni Sukawati yang direlokasi. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Revitalisasi Pasar Seni Sukawati dipastikan bisa segera terealisasi. Bahkan anggaran dari pemerintah pusat merealisasikan rencana ini meningkat menjadi Rp 77 miliar dari sebelumnya Rp 60 miliar.

Kini, ratusan pedagang di Pasar Seni akan bersiap direlokasi ke Lapangan Sutasoma, yang saat ini sedang dalam proses penataan kembali. Sejumlah pekerja terlihat beraktivitas di Lapangan Sutasoma Rabu ,(13/3). Mereka nampak mengerjakan sekat-sekat untuk memisahkan satu kios dengan kios lainnya.

Baca juga:  Swadaya, Pedagang Rehab Pasar Negara

Roni salah seorang pekerja menuturkan sekat-sekat di Lapangan Sutasoma sudah dimulai dikerjakan sejak sepekan terakhir. Dari bangunan yang ada, hanya dua bangunan paling selatan yang dibuatkan sekat berdinding.

Selebihnya, akan tetap terbuka hanya diberikan sekat antarpedagang. “Hanya dua bangunan ini saja yang diberi dinding, nanti yang lain cuma disekat,” jelasnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Gianyar, Ir. Made Gede Wisnu Wijaya, mengatakan pihaknya memang mulai melakukan penataan kembali di Lapangan Sutasoma. Penataan ini berupa membersihkan semak-semak hingga pembuatan drainase dan lainnya. “Kita bersihkan lagi, karena pedagang pasar seni akan segera direlokasi,” jelasnya.

Baca juga:  108 Kios dan Los di Pasar Anyar Sari Terbakar, Pedagang akan Direlokasi

Diungkapkan, anggaran untuk revitalisasi Pasar Seni meningkat menjadi Rp 77 miliar. Dana itu diperoleh dari Kementerian Keuangan dan sebagai pelaksana teknis oleh Kementerian PUPR. “Namun untuk persyaratan teknis mengenai pasar itu kembali ke Kementerian Perdagangan, soal standar pasar,” jelasnya.

Dijelaskan Wisnu Wijaya, anggaran sebesar Rp 77 miliar untuk renovasi pasar seni pada blok B (bagian barat) ini ada peningkatan dari permohonan awal. “Awalnya Rp 60 miliar itu estimasi harga lama,” terangnya.

Baca juga:  Diduga Tak Berizin, Enam Vila Disidak Satpol PP Gianyar

Ditambahkan, dengan turunnya anggaran dari pusat, pada Mei tahun ini pasar seni sudah harus dikosongkan dan langsung dibongkar. “Sehingga awal Juni sudah bisa dikerjakan,” katanya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *