Pedagang diberikan pengarahan terkait relokasi ke Lapangan Sutasoma. (BP/nik)

GIANYAR, BALIPOST.com – Pemkab Gianyar terus mematangkan persiapan revitalisasi Pasar Seni Sukawati. Ratusan pedagang pun diminta mengemas barang dagangan untuk dipindah ke lokasi relokasi di Lapangan Sutasoma mulai 20 Maret. Bahkan selama proses pemindahan nanti para pedagang diberi waktu 10 hari hingga akhir Maret 2019 ini.

Hal tersebut terungkap dalam pertemuan dengan perwakilan pedagang di ruang kelas Akademi Komunitas Negeri (AKN) Gianyar Kamis (14/3). Kepala Bapeda dan Litbang Kabupaten Gianyar, Drs I Gede Widarma Suharta MM, didampingi Kadisperindag Gianyar I Wayan Suamba mengatakan sebanyak 778 pedagang los dan 24 pedagang kios Pasar Seni Sukawati diberikan deadline 10 hari untuk mengosongkan tempat.

Baca juga:  Pinjol Ilegal Makin Meresahkan, Penegak Hukum Diminta Tegas

Mulai dari Rabu (20/3) hingga Sabtu (30/3). Sebab, keesokan harinya pihak Kementerian akan melakukan pengecekan lokasi. “Selain diumumkan, nanti akan ada surat edaran ke pedagang agar mulai pindah dari tanggal 20 Maret sampai 30 Maret. Karena tanggal 31 Maret akan dicek dari pusat, apakah sudah benar-benar kosong apa belum,” ungkapnya dihadapan 35 perwakilan pedagang yang ikut rapat.

Dalam pertemuan itu sejumlah pedagang mempertanyakan kesiapan lokasi relokasi di Lapangan Sutasoma yang saat ini masih dipenuhi semak belukar. Terkait hal itu, Widarma memastikan pasar sementara itu akan siap H-1 relokasi. “Tanggal 19 Maret ini kami pastikan sudah siap, sehingga besoknya bisa digelar prosesi ngingsiran Ida Bhatara Melanting,” terangnya.

Baca juga:  Cegah Melonjaknya Kasus COVID-19 Pasca-Lebaran, Presiden Minta PPKM Mikro Diperkuat

Setelah bangunan lama kosong, katanya perlu waktu 1,5 bulan untuk proses lelang dan pembongkaran. “Awal April rancang lelang gedung lama, bongkar 1,5 bulan, akhir Mei bangun fisik,” ujarnya.

Widarma mengatakan selama sekitar 2 tahun menempati pasar sementara, pendapatan pedagang tentu akan menurun. Namun demikian, pihaknya mengaku akan berupaya mengarahkan bus-bus wisatawan agar singgah ke Pasar Sementara di eks posko pengungsian itu. “Penjualan pasti turun, kami akan berusaha dari Pemda mengarahkan kunjungan. Kedepan mudahan bisa seperti Pasar Badung. Prinsip pak Bupati, beliau tidak akan merugikan pedagang,” tandasnya.

Sementara itu, Konsultan PT Kencana Adhi Karma Diah Woro Sukraini dalam pertemuan tersebut memaparkan, luas lahan yang akan direvitalisasi sekitar 22,9 are, masuk pasar tipe 1 dengan jumlah pedagang lebih dari 750 orang. “Seluruh pedagang akan terakomodir dengan peningkatan fasilitas,” sebutnya.

Baca juga:  Belasan Hektar Padi Diserang Tikus, Petani Dihantui Gagal Panen

Berdasarkan disainnya, bangunan Blok A akan dibangun 5 lantai. Terdiri dari basement untuk parkir, lantai dasar untuk fasilitas penunjang, serta lantai I, II, III untuk pedagang berjualan. Luas bangunan 5.771 meter persegi dengan kapasitas los dan kios tetap. ” Parkir jadi satu muat untuk 75 mobil sehingga tidak lagi macet. Kalau untuk bus akan ada perencanaan selanjutnya,” ujarnya. (Manik Astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *