SINGARAJA, BALIPOST.com – Vaksinasi anjing di Buleleng Jumat (15/3), memprioritaskan 42 desa yang masuk kategor gyri zona merah tertular virus rabies.
Vaksinasi rabies masal ini dicanangkan di Desa Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Pencanangan ini dihadiri Staf Ahli Bupati Made Budi Astawa, Kepala Bidang Kesehatan Hewan (Keswan) Distan Buleleng Drh. Wayan Susila, Kabid Pembibitan dan Produksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Bali Drh. Ketut Gede Natea Kusuma, dan Camat Banjar Gede Ardika, dan aparat Desa Banjar.
Drh Wayan Susila mengatakan, alasan desa yang masuk zona merah diutamakan dalam vaksinasi anjing rabies masal untuk meningkatkan kekebalan kolektif kesehatan anjing milik masyarakat dari penularan virus rabies. Dengan harapan penularannya bisa diputus dan gigitan berulang bisa dicegah.
Vaksinasi masal di desa zona merah tertular rabies ditargetkan tuntas pada akhir bulan ini. Setelah itu, sampai 31 April 2019 mendatang, vaksinasi anjing rabies masal akan menyasar desa yang dikategorikan zona kuning dan desa yang maish bebas rabies akan disasar.
“Untuk tahap awal tim kami bekerja di desa zona merah dulu, setelah itu sampai akhir masa vaksinasi anjing rabies masal ini kami sasar desa zona kuning dan yang maish bebas penularan rabies akan disasar,” katanya.
Susila mengatakan, estimasi populasi anjing di daerahnya masih menunjukkan tren peningkatan. Data terbaru, anjing di Buleleng populasinya diperkirakan mencapai 107.033 ekor. Dari total estimasi populasi tersebut, dirinya tidak menampik kalau masih berpotensi tinggi menularkan virus rabies.
Untuk itu, vaksinasi anjing masal ini sangat membutuhkan dukungan masyarakat, sehingga target sekitar 74 ribu ekor anjing atau 70 persen anjing di masyaraat dapat diberikan vaksin.
(Mudiarta/Balipost)