SEMARAPURA, BALIPOST.com – Cuaca buruk hujan disertai angin kencang, membuat aktivitas penyebrangan di Pelabuhan Rakyat Tri Buana, Kusamba, Kecamatan Dawan, kembali terganggu, Jumat (15/3). Gelombang di sekitar pesisir pantai setempat mencapai dua meter sampai tiga meter. Akibatnya, aktivitas proses penyebrangan dari Kusamba menuju Nusa Penida menjadi terganggu.
Gelombang setinggi itu, tidak memungkinkan sampan maupun speed boat untuk melakukan aktivitas penyebrangan orang maupun barang. Begitu juga aktivitas serupa sebaliknya dari Nusa Penida ke Kusamba. Selain itu, angin kencang juga tidak memungkinkan warga setempat untuk melakukan aktivitas bongkar muat barang.
Petugas Syahbandar Nusa Penida,
Nengah Warnata, mengatakan pihak petugas Syahbandar Nusa Penida di wilayah Kusamba, terpaksa melakukan upaya penutupan aktivitas pelabuhan sejak pukul 06.00 wita. Penutupan saat itu dilakukan hingga batas waktu yang tidak ditentukan, sambil menunggu cuaca kembali membaik dan gelombang kembali normal.
Akibat keputusan tersebut, penumpang yang sudah menunggu sejak pagi, tidak bisa melakukan penyebrangan. Sehingga terjadi penumpukan ribuan penumpang di pelabuhan. Tetapi, mereka memilih menunggu di pelabuhan sembari berharap cuaca membaik menjelang siang, agar bisa disebrangkan ke Nusa Penida. Sejak pukul 06.00 wita hingga pukul 08.00 wita, setidaknya sudah ada sekitar 2.000 penumpang, menumpuk di pelabuhan.
“Ombak pantai lagi membesar, tidak memungkinkan untuk melakukan naik turun penumpang. Sementara, solusinya sebagian kami arahkan nyebrang dari Pelabuhan Padangbai,” kata Warnata.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Syarbandar Padangbai untuk bisa mengkondisikan para penumpang menuju ke Nusa Penida. Proses pengangkutan dibantu bus dari Dinas Perhubungan. Sementara di Perairan Kusamba, masih tidak memungkinkan naik turun. Situasi lebih lanjut, sesuai fakta di lapangan jika mereda di Kusamba, maka bisa dibuka lagi trip selanjutnya. Sementara, sisanya masih menunggu bertahan di Pelabuhan Kusamba.
Pihak syahbandar menambahkan, sesuai peringatan dini BMKG Wilayah Bali, kondisi cuaca buruk seperti ini sudah terjadi sejak tiga hari terakhir. Dimana, hujan lebat disertai angin kencang serta gelombang tinggi, datang dengan cepat. Sesuai peringatan dini BMKG, perlu diwaspadai potensi gelombang tinggi mencapai 2.0 meter di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan dan Samudera Hindia selatan Bali.
Sehingga, pihak petugas pelabuhan setempat terus melakukan antisipasi dengan buka-tutup pada pelabuhan penyebrangan setempat. Kondisi demikian diperkirakan masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. (Bagiarta/Balipost)