Salah satu kebun di salah satu Subak di wilayah perbukitan Desa Batuagung. Sejumlah komoditi buah tanaman petani subak abian belakangan panen namun harga tidak stabil. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah petani subak abian di Jembrana sejak sebulan terakhir merasakan hasil dari tanaman mereka. Komoditi tanaman khususnya buah seperti Manggis dan Durian memasuki masa panen. Seperti yang dirasakan para petani kebun di Palungan Batu, Pancaseming Desa Batuagung dan Gunung Sekar, Mendoyo Dauh Tukad yang dikenal dengan dua komoditi buah itu.

Namun panen yang hampir bebarengan ini menyebabkan harga jual hasil bumi mereka tak menentu.

Seperti misalnya durian, yang beberapa waktu lalu sempat tinggi kini sudah turun drastis. “Mungkin karena banyak yang sudah panen, di Mendoyo dan Pekutatan juga sudah banyak. Harganya sudah mulai turun. Justru Manggis yang sekarang naik,” ujar salah seorang petani di Pancaseming, Ida Bagus Yuli Astiawan, ditemui akhir pekan lalu.

Baca juga:  Bulan Bahasa Bali Ke-5 Digelar Hingga Tingkat Desa Adat

Harga jual Manggis di tingkat petani ke pengepul mengalami kenaikan antara Rp 14 ribu hingga Rp 15 ribu per kilogram. Sedangkan untuk kualitas super, harga bisa lebih mahal. Padahal sebulan lalu, harga jual di tingkat petani berkisar Rp 8.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. Sementara harga Durian lokal belakangan justru turun.

Padahal sejatinya kualitas Durian lokal dari kebun-kebun petani di Jembrana tidak kalah dan memiliki rasa khas. Meskipun ukuran buah rata-rata kecil, namun isinya tebal dan batu relatif kecil. Selain dijual ke pengepul, para petani juga menjajakan hasil bumi kebun mereka di tempat-tempat wisata seperti di sekitar Bukit JR, Pancaseming dan Sungai Gelar, Palungan Batu, Batuagung.

Baca juga:  24 Oktober Pelantikan Perbekel Terpilih

Namun diakui, para petani masih mengandalkan waktu panen yang musiman. Tidak setiap saat berbuah. “Kendalanya kalau waktu panen seperti sekarang ini, harganya turun,” ujar petani lain di Gunung Sekar. Komoditi buah seperti Manggis dan Durian menjadi salah satu komoditi unggulan buah di Jembrana. Hampir di setiap Subak Abian di Jembrana khususnya di wilayah perbukitan memiliki tanaman buah itu. (Surya Dharma/Balipost)

Baca juga:  Petani Garam di Tejakula Kian Berkurang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *