GIANYAR, BALIPOST.com – Belum lama ini, pengunjung tempat “pangelukatan” Pura Tirta Empul digegerkan dengan adanya ular di tempat itu. Menurut Pemangku Pura Tirta Empul, Jero Dewa Aji Mangku Wenten, Minggu (17/3), ular itu merupakan ular “duwe” dan kerap muncul di pancoran nomor dua dari timur pura itu.
Ia menerangkan kemunculan ular tersebut bukan kali pertama terjadi. Dikatakan ular duwe itu berupa ular tanah yang diyakini tidak berbisa.
Ia sendiri sering menemui ular serupa saat ngayah di pura maupun tengah melukat. “Itu ular disebut duwe karena keberadaannya di dalam pura, kalau hawa ini sedang panas pasti medal (keluar, red). Kadang saat medal menuju ke kolam tempat melukat itu, nantinya juga akan masuk kembali ke dalam tanah,” terangnya.
Diungkapkan secara kasat mata lokasi kemunculan ular memang ada di pinggir pancuran, lantaran terdapat lubang yang menghubungkan ke dalam tanah. Sehingga dikatakan wajar jika ular yang panjangnya sekitar setengah meter tersebut muncul ke permukaan.
Selain berupa ular tanah, dijelaskan juga di sana terdapat duwe yang berupa ikan julit. Namun munculnya juga tidak bisa dipastikan. “Memang duwe yang ada di sini sering menunjukkan diri, tetapi tidak bisa dipastikan juga kapan waktunya,” imbuh Dewa Aji Mangku.
Meski diketahui ada ular pada pancuran tersebut, pemedek yang melakukan pangelukatan tidak terganggu. Selain pemedek yang sengaja untuk melakukan pangelukatan dan persembahyangan, para wisawatan domestik dan mancanegara juga memenuhi areal pangelukatan bergantian masuk ke dalam kolam. (Manik Astajaya/balipost)