NEGARA, BALIPOST.com – Sejumlah prasarana di areal Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan masih belum dimanfaatkan. Selain Tempat Pelelangan Ikan (TPI) higienis, beberapa gedung yang difungsikan untuk pabrik es dan cool storage juga masih nganggur. Padahal bangunan itu sudah rampung hampir setahun lalu.
Hal tersebut juga mendapat perhatian khusus dari Direktorat Jenderal (ditjen) Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI saat datang ke Pengambengan, Senin (18/3). PPN Pengambengan memiliki potensi tangkapan ikan yang bisa menggerakkan perekonomian. Karena itu adanya sejumlah sarana pendukung, termasuk sekolah tinggi (kampus) hingga sejumlah sarana lainnya, harus segera dimanfaatkan.
Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut, KKP Brahmantya Satyamurti Poerwadi, mengatakan potensi tangkap ikan di Pengambengan untuk Selat Bali cukup menjanjikan. Di waktu tidak masa panen, produksi ikan seperti Lemuru, Cakalang dan Tongkol mencapai 30 ton. Dan dipastikan akan lebih banyak lagi saat musim tangkap ikan.
Karena itu sejumlah bangunan penunjang di PPN Pengambengan ini seperti cool storage dan TPI higienis diperlukan untuk menunjang hasil tangkap nelayan. Menjaga kestabilan harga jual ikan saat masa panen, sehingga nelayan bisa sejahtera. “Ke depan kita membuka pihak-pihak untuk bisa mengelola bersama, terutama BUMN (badan usaha milik negara) perikanan,” ujarnya.
Termasuk, Perum Perindo dan Perikanan Nusantara (Perinus) yang dari sejak awal sudah diminta untuk bekerjasama. KKP belum lama ini juga telah mendorong dua BUMN itu untuk mengambil hasil produksi nelayan semaksimal mungkin. “Realisasinya segera,” tambahnya.
Sekedar diketahui, di Pengambengan beberapa fasilitas penunjang perikanan dan kelautan telah dibangun. Seperti Kampus Politeknik Kelautan dan Perikanan Pengambengan hingga bangunan penunjang di PPN Pengambengan. Politeknik saat ini sudah mulai beroperasi, namun untuk TPI higienis dan cool storage masih belum dioperasikan.
Bangunan tersebut sudah selesai dibangun sejak awal tahun 2018 lalu. Tetapi sudah setahun, bangunan-bangunan itu belum difungsikan. Pembangunan bangunan ini merupakan bagian dari pengerjaan proyek pengembangan pelabuhan. (Surya Dharma/balipost)