BANYUWANGI, BALIPOST.com – Calon Wakil Presiden (Cawapres) Sandiaga Uno ke Banyuwangi, Selasa (19/3), sedianya mengunjungi pasar tradisional Muncar dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Muncar. Mendadak kunjungan dibatalkan.
Pemicunya, di lokasi sudah siaga ratusan pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin. Tak ingin terjadi gesekan, rombongan Sandiaga memilih kegiatan serap aspirasi di Rumah Juang di Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Menurut Sandiaga, pihaknya sudah mengagendakan keliling pasar dan TPI Muncar untuk bertemu nelayan dan pedagang. Namun, dari informasi yang diterimanya di lokasi yang akan didatangi sudah ada pendukung pasangan Capres nomor satu. “Kami ingin berpolitik damai, bukannya takut. Tapi, kami lebih menjaga kondusivitas. Apalagi pencoblosan tinggal 29 hari lagi,” kata Sandiaga.
Dengan alasan itu, kata dia, pihaknya tak ingin terprovokasi. Meski, pendukungnya juga banyak yang sudah menunggu di pasar. Jika dipaksakan datang ke pasar dan TPI dikhawatirkan terjadi gesekan antarpendukung Capres. “Kami tak ingin membuat rusuh, kita pastikan Banyuwangi tetap makmur. Kita tetap menjaga hati, meski ada yang menganggu,” jelasnya.
Ia juga meminta pendukungnya tak panas, meski batal melakukan kegiatan ke pasar dan TPI Muncar. Menurutnya, pencoblosan pemilu yang tinggal beberapa hari lagi harus dijaga kondusifitasnya.
Dalam serap aspirasi, Sandiaga mendapat sejumlah keluhan dari nelayan. Diantaranya, persoalan BBM dan sembako. “Soal izin nelayan, seharusnya tidak dipersulit,” kata Sandiaga.
Pihaknya memastikan akan fokus memberikan kebijakan sembako murah. Termasuk, menurunkan tarif listrik yang melambung. Lalu, membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
Pantauan di pasar tradisional dan TPI Muncar, pendukung Capres nomor 1 sudah siaga sejak pagi. Mereka kebanyakan menggunakan kaos putih, menyebar di beberapa titik. Meski tak ada aksi khusus, para pendukung Capres nomor satu ini banyak berkumpul di sekitar pendaratan perahu nelayan di pesisir Muncar. (Budi Wiriyanto/balipost)