MANGUPURA, BALIPOST.com – Berselang beberapa jam pascaperampokan money changer BMC PT Bali Maspintjinra di Jalan Pratama No.36 XY, Kelurahan Benoa, Kutsel, Selasa (19/3), Tim Resmob Polresta Denpasar dan Satgas CTOC Polda Bali berhasil mengungkap pelakunya. Diduga pelakunya warga Rusia berjumlah tujuh orang.
Satu pelaku ditangkap hidup, dua dikabarkan tewas dan empat kabur.
Pelakunya berinisial Igo (50), Vit (60), Alek (44), Oig (32), Ant (wanita) usia 34 tahun, Vla (47), Vas (44).
Empat pelaku kabur mengendarai mobil dan diduga membawa senjata laras panjang jenis SS1. Barang bukti yang diamankan diantaranya magazen senpi SS1, tujuh paspor, sangkur, obeng, jas hujan, sarung tangan, sepatu dan beberapa tas.
Hingga berita ini diturunkan pimpinan Polresta Denpasar dan Polda Bali belum bisa dikonfirmasi terkait penangkapan ini.
Sebelumnya, Kasus perampokan money changer kembali terjadi di wilayah Kuta Selatan (Kutsel).
Kali ini perampok menyasar money changer BMC P.T. Bali Maspintjinra di Jalan Pratama No.36 XY, Kelurahan Benoa, Kutsel, Selasa (19/3). Komplotan rampok tersebut mengikat tiga karyawan dan membawa kabur brankas berisi uang Rp 800 juta dan uang asing senilai Rp 100 juta. (Kerta Negara/balipost)
Sindikat ini sepertinya sudah meremehkan pengamanan fasilitas umum di Bali, sehinnga dengan sengaja masuk ke negara asing untuk berbuat kejahatan. Terapkan undang-undang dengan pasal yg berat untuk membuat jera para pelakunya. Ingat, saat perekonomian yg begini berat, mereka datang untuk menguras uang yg sedang beredar di Indonesia. Pariwisata ingin mendapat devisa dari kunjungan wisatawan. Ini malah menguras.